Pages

Monday, 31 August 2009

Belajar naik sepeda roda 2

tegang..



Sudah beberapa bulan ini Cinta senang sekali naik sepeda roda 4nya. Pergi pulang ketempat les, ikut mbak Sus belanja di gang sebelah atau hanya sekedar bersepeda di depan rumah. Bahkan di dalam rumahpun dia bersepeda. Walaupun harus nabrak sana nabrak sini karena rumahnya sempit :). Pokoknya dalam sehari harus ada acara bersepeda.

Minggu lalu, tanpa paksaan Cinta memutuskan untuk belajar naik sepeda roda 2. Dia meminta Babanya melepas 2 roda kecil tambahan. Babanya bilang, tunggu aja dulu, beli jagangannya dulu. Tapi Cinta sudah tidak sabar. Jadi, Sabtu 29 Agustus 2009 kemarin mereka berdua di depan rumah rame sendiri. Babanya niat ngajarin, anaknya yang (ternyata) masih takut berkali kali ganti pikiran, antara kuatir jatuh dan pengen balajar :)



antara mau dan tak mau..

Setelah trial and error...akhirnya itu roda kecil dipasang lagi..hehe..si Genduk Cilik belum siap mental rupanya. Nggak papa, Nak, nggak ada paksaan, biar saja berjalan dengan sendirinya.

Wednesday, 26 August 2009

Life is not so easy, even for a kid



Benar bukan? Hidup ini memang tidak mudah?

Sedari kita bayi, kita sudah dibiasakan hidup sesuai jadwal yang diatur orang tua kita, waktunya makan harus makan, walaupun tidak lapar, waktunya tidur, harus tidur walaupun mata masih belum ngantuk, waktunya mandi harus mandi, walaupun badan tidak kotor dan bau, lagi asyik main disuruh berhenti untuk melakukan tugas yang lain lagi.

Masuk sekolah, makin banyak aturan dan tugas. Waktu main makin sedikit. Sebentar bentar diingatkan untuk melakukan ini itu. Pulang sekolah masih ada jadwal lagi..main sebentar harus tidur siang, bangun tidur berangkat les...terus begitu sampai kita dewasa. Capeeee.....

Ini juga yang dirasakan si genduk cilik, Cinta. Sekarang karena sudah TK B, pelajaran disekolah makin banyak. Les menulis dan matematika makin banyak PR. Les bahasa Inggris juga menyita waktu bermain.

Sejak bangun tidur pagi hari, sampai naik ketempat tidur lagi malamnya, mungkin ada lebih dari 100 kata 'ayo' yang didengar Cinta, dari kami para orang dewasa di rumah, sekolah maupun tempat les. Ayo bangun, ayo mandi, ayo minum susu, ayo makan, ayo kerjakan tugasnya, ayo cuci tangan, ayo ganti baju, ayo ini, ayo itu....
Coba lihat rekaman peristiwa ini...kejadian seperti ini terjadi setiap hari, kecuali weekend dan hari libur... :)

Habis makan malam, kerjakan PR. Sebelum mulai mengerjakan PR, duduk muter muter dulu di atas kursi belajar, ngumpulin mood.



Mood terkumpul, mulai nulis, bibir masih normal...kepala masih tegak..


Lima menit kemudian, kepala mulai diletakkan di meja, bibir mulai panjang...


Lima menit setelahnya, karena disuruh, kepala ditegakkan, gantian bibirnya manyun...kalau ada yang salah, menghapusnya dengan penuh dendam...kertasnya sampai bolong..


Ditegur makin manyun...


Lima menit menulis lagi, badan mulai goyang goyang...



Lima menit terakhir mulai merengek...'Cape, Mam....'


OK, boleh istirahat sebentar.... main apa aja terserah, pokoknya 10 menit kembali ke meja belajar. Eh...langsung sumringah. Lari keluar kamar, main sama si Janice - kucing tetangga yang rencananya akan diberikan ke Cinta setelah berhenti menyusu pada induknya. Wajahnya langsung berseri seri..






Waktu main 10 menit habis, gosok gigi, ganti baju tidur, lanjutkan PRnya...

Nah, mulai lagi proses dari awal...kali ini yang diputer puter bukan kursi, tapi gunting...dan lebih sulit ngumpulin moodnya, karena sekarang punya alasan baru "NIK NGANTUK"..Whoaaa....


Phhhhewwwww........ kalau tidak ingat bahwa persaingan sekolah makin lama makin ketat, rasanya saya ingin membebaskan Cinta dari semua les-lesnya. Tapi daripada nanti di jenjang pendidikan selanjutnya dia keteteran, biar dengan susah payah, saya harus menguatkan dan menabahkan hati untuk memperkenalkan Cinta pada hidup yang tidak mudah ini sejak dini. Agar nantinya dia tidak kaget.

Saya tahu, dia cape, bosan dan sering merasa terbebani, tapi that's life, Dear. Life is not only dolls and toys, life is full with duties and tasks, we have to face it, don't run away from it, be prepared from now on.

Itulah sebabnya, saya mewajibkan sebelum weekend atau libur, semua tugas sekolah dan tugas les harus sudah selesai, supaya Cinta bisa bebas bermain sepuas puasnya. Life needs refreshments, too.

Tuesday, 18 August 2009

Nyesel...nyesel...nyesellllll......... :(




Hari ini di TK Cinta ada karnaval dalam rangka 17 Agustus-an. Sudah sejak minggu lalu Cinta bilang kalau dia mau ikut sepeda hias, instead of pakai baju denga tema 'Profesi'. Kami menyarankan agar Cinta pakai baju tema aja, tetapi Cinta tetap dengan pendiriannya. Cinta bilang, yang menang sepeda hias nanti dapat piala. Kami tanya, Cinta pengen naik sepedanya apa pengen pialanya. Dia jawab, pengen naik sepedanya. Ya wis....kami mulai merancang sepeda roda 4nya mau dihias apa. Aku punya ide keranjangnya dihias seperti kue tart saja, tidak usah yang macam macam, karena kuatir Cinta tidak bisa mengendalikan sepedanya kalau diberi hiasan yang besar dan macam macam. Cinta setuju.


Tapi, karena kesibukanku menerima pesanan makanan beberapa hari ini dan kesibukan Pok menyelesaikan job edit videonya, perkara menghias sepeda Cinta jadi terkesampingkan. Sampai tadi malam baru dadakan menghiasnya. Bener bener a la kadarnya, tapi Cinta was happy.


Bangun tadi pagi, semangat sekali, pakai baju merah putih dan wajah berseri seri karena mau karnaval. Sampai di sekolah, Pok lihat ternyata sepeda teman teman Cinta dihias dengan bener bener 'niat'. Pok hanya ngedrop Cinta, karena pekerjaannya masih menunggu, aku juga tidak bisa menemani karena masih nerusin bikin snack pesanan kantor, hanya mbak Sus yang nungguin sampai karnaval selesai. Pulang karnaval, waktu Pok jemput Cinta di sekolah, Cinta langsung minta gendong. Padahal masih di halaman sekolah, dan biasanya nggak pernah seperti itu. Matanya berkaca kaca dan berbisik ketelinga Babanya 'Nik nggak menang'.


Sampai di rumah tadi, kebetulan aku masih ada di rumah, dengan wajah sangat kecewa, Cinta langsung nunjukin photo di HPnya dan bilang 'Mamie, kalau mau menang harusnya dihias seperti ini'. Aku lihat photo photonya, ada yang berbentuk kupu kupu, sponge bob, dan lain lain bahkan ada yang bawa mobil mobilan dihias bagus banget. Pokoknya bener bener niat karnaval besar. Aduh.....hatiku langsung mencelos. Ya iyalah, dibandingkan yang bagus bagus itu,hiasan sepeda Cinta bener bener nothing. Walaupun ada juga yang jauh lebih sederhana. Tapi aku nyeselllllllllllllll banget.....kenapa aku tidak memberi perhatian lebih pada masalah penghiasan sepeda ini. Tapi bener bener waktu itu kami berdua buntu, jangankan mikir sepeda hias, mikir makan saja tidak sempat, tidur saja kurang.

Aku jadi pengen nangis terus nih, bahkan sampai sekarang.... Nggak sering Cinta merasa kecewa seperti itu. Ah, harusnya aku lebih berusaha lagi...apalah artinya bela belain nglembur bikin pesanan makanan kalau anakku kecewa. Duhhhhhhhhhhhhhhhh..............I really don't know how to sweep my own guilty feeling away. God give me mercy. Darling, please forgive us, I promise, it won't happen again. Not that you have to be the winner, but you deserve our first and biggest attention from now on.

Monday, 17 August 2009

Nonton Barongsay




Tiga tahun terakhir ini setiap peringatan hari Kemerdekaan, di perumahan kami ada pertunjukan Barongsay. Diadakan malam hari di lapangan dekat rumah. Sorenya, Barongsay pawai keliling perumahan, diiringi anak anak kecil dan orang dewasa yang tinggal dibelakang perumahan.
Pada saat masuk perumahan, dengan diiringi musik khasnya yang keraaaaaaaaaas banget, Barongsay akan berhenti di rumah rumah yang menyediakan angpao. Setelah menerima angpao, mereka akan menjura, berterimakasih.

Tadi sore, Barongsay lewat di depan rumah kami. Cinta mengulurkan angpao sambil takut takut. Aku pegang dadanya...ya ampunnnn....berdebar kenceng banget. Aku tanya, kenapa kok deg degan, apa takut sama Barongsay, kan sudah tau kalau isinya orang. Katanya enggak takut sama Barongsaynya , tapi takut sama suara musiknya... :)


Malamnya, kami berdua (aku dan Cinta) - karena Pok sibuk dan mbak Sus lagi minta ijin kerumah adiknya - jalan ke lapangan di Mangga II untuk nonton shownya. Tapi ternyata terlambat, hanya sekitar 15 menit saja kami sempat menikmati kelincahannya. Salah informasi sih, kata yang escort, mainnya jam 20:00, ternyata jam 18:00. Payah :). Tapi it's OK, Selasa malam masih main. Kali ini tidak akan terlambat lagi. Bahkan Cinta dan mbak Sus sudah ancang ancang sangu kursi plastik buat pancikan :)



Ternyata walaupun sudah tidak ada musiknya, Cinta masih takut tuh deket deket Barongsay. Aku suruh photo dari dekat, dia nggak mau :)