Sudah beberapa minggu ini Cinta mendambakan boneka Barbie yang banyak sendinya,di pergelangan tangan, siku, lutut dan tumit. Sebenarnya harganya nggak terlalu mahal, compared dengan cantiknya (bahkan Mamienya juga naksir) tapi Baba tidak meluluskan permintaannya. Alasannya, pertama, Barbie Cinta sudah banyak, yang sering dibuat main sudah lebih dari 10, baik yang asli maupun yang aspal, sedangkan yang masih saya simpan ada 3 lagi. Dan dari semua itu, tidak ada satupun yang benar benar dia mainkan sampai lama. Bahkan seringnya diberi kuteks di bibir, tangan dan kakinya. Ada Barbie Repunzel yang aslinya rambutnya panjang sampai kaki, dibabat habis oleh si Genduk Cilik ini.
Awalnya saya tidak tahu alasan Cinta memotong habis rambut si Rapunzel. Waktu saya lihat rambutnya sudah pendek dan tanya alasannya, Cinta cuma bilang 'Dia sedang dihukum, Mam'. Haaa ?? Dihukum oleh siapa? Ibu tiri, katanya. Masih nggak nyantol juga ini Maknya. Beberapa waktu yang lalu saya ikutan dia nonton dvd Rapunzel...baru mudeng. Rupanya si putri Rapunzel dalam film itu memang rambutnya dipotong habis oleh sang ibu tiri gara gara kencan dengan pangeran. Rapunzel disekap di menara yang tinggi. Pangeran pengen ketemu tapi nggak bisa naik, naaaaaaah, rambut Rapunzel dilempar ke bawah, trus pangeran manjat. Suatu saat ibu tiri tahu, murkalah dia..lalu rambut panjang Rapunzelpun ditebas jadi sebahu aja. Rupanya anakku ini terlalu mendalami cerita film :D
Alasan lain Baba tidak setuju Cinta beli mainan yang harganya berbunyi 'Tus' adalah, karena Cinta sebenarnya lebih menikmati mainan yang murahan dan awur awuran. Dia suka main botol botol bekas, keyboard rusah, telephone yang sudah rusak, sepatu dan baju baju bekasnya yang sudah kekecilan untuk dipakaikan keboneka bonekanya, memasang jepitnya pada boneka...dan mainan mainan seperti itu justru membuat dia kreatif dan awet main.
Minggu lalu, dia ikut saya ke toko bahan kue dan ngotot minta dibelikan sumba (pewarna). Milih sendiri warnanya kuning dan ungu. Dan dia sudah merancang hari Minggu mau main 'pasaran'. OK, saya belikan...trus beneran, bangun tidur hari Minggu langsung nagih, minta nasi sisa semalam dan air.
Saya tanya untuk apa, dia bilang untuk jualan nasi kuning dan juice anggur. Ealah.... Yo wis, saya gelarkan koran di teras, biar nggak sumuk dan kalau kotor nggak repot membersihkannya. Lalu minta daun untuk bungkus. Kebetulan di rumah kok nggak ada daun yang lebar...jadi pakai daun jambu air dan daun sirih sirihan saja. Minta tusuk gigi. Sendok, baskom untuk mengaduk nasi dan baskom untuk cuci tangan dan botol bekas.
Sementara saya sibuk di dapur bikin pesanan kue, dia sibuk meracik sendiri. Sebentar sebentar saya tengok, asyik sekali mainnya.
Ini nasi kuningnya:
dan ini juice anggurnya :
Setelah jadi, dibawa ke Babanya, sambil bilang 'Bon Apetite'...Babanya ketawa ngakak melihat hasil kerja Genduk Cilik...dan Babanya bilang 'bener kan, Niek tuh nggak perlu mainan yang mahal mahal'. Eh, kata Cinta : tetep perlu ! Niek mau Barbie yang 'itu'. hayaaaaahhhhhhhhh......inget lagi !!! :D
No comments:
Post a Comment