Pages

Tuesday, 1 September 2009



Cinta senang membantu kalau saya sedang bikin kue. Dan kue favoritenya adalah pie. Hanya kulitnya saja yang dia suka, dioles dengan coklat leleh dan dimakan seperti biskuit.


Waktu saya membuat pie pesanan beberapa hari yang lalu, Cinta juga membantu dengan menusuk nusuk dasar pie dengan garpu, memberi lubang supaya saat di oven kulit pie tidak menggelembung.
Setelah bosan dengan tugasnya, Cinta mulai iseng pengen membuat sesuatu dari adonan kulit pie itu. Saya beri sedikit, dia minta lebih banyak lagi...dikepal kepal sampai lemes keluar minyaknya. Kemudian dengan penuh konsentrasi, dia membuat wajah anak perempuan di atas kertas roti, berkali kali dirombak karena tidak sesuai bayangannya. Waktu saya mulai memasukkan kulit pie ke oven, Cinta minta buatannya yang di oven duluan. Mengovennya juga tidak boleh digeser geser, harus apa adanya...lak ya makan tempat di loyang to, Nduk..? heheh..

Ya, wis, masuklah hasil karyanya itu. Setelah matang lumayan juga jadinya. Tapi karena tidak ada adonan dasar untuk wajahnya, hanya mata, rambut, alis, dll yang diletakkan di atas kertas roti, waktu diangkat jadi agak sedikit patah. Bentuknya juga sedikit berubah, ada yang menyusut ada yang mletot dan ada pula yang sedikit gosong karena ketipisan. Tapi dia suka.. Dipamerkan ke Baba dan mbak Sus dan saya dipaksa untuk mengambil photo kuenya itu dan tidak boleh dibuang dari memory kamera. Katanya 'Nik juga pengen punya photo makanan buatan sendiri, Mam.....:)

No comments:

Post a Comment