Pages

Monday, 21 December 2009

Eyang sakit...



Minggu lalu kami dapat kabar dari Bunda kalau Eyang sedang sakit di Probolinggo. Eyang tidak mau makan, tidak mau bicara dan lemah sekali. Bapak kepikiran tapi kami tidak bisa cepat nengok karena kerjaan Bapak masih belum selesai dan harus selesai sebelum liburan Natal.

Berkali kali rencana mau pergi, tapi gagal. Akhirnya hari Minggu pagi menjelang siang, kami bertiga membulatkan tekad berangkat kesana. Karena kalau menuruti kesibukan, pasti nggak pergi pergi juga, kasihan Eyang dan Bunda. Walaupun semalaman Bapak tidak tidur, tapi Bapak kuat nyetir bolak balik lho. Cuma syaratnya sebelum pulang ke Surabaya tidak boleh mandi dulu. Kalau mandi, pasti tambah ngantuk. Dan sepanjang jalan harus diajak ngobrol

Puji syukur pada Tuhan, kami tidak kena macet sama sekali. Porong yang biasanya macet, kemarin juga lancar lancar saja. Pulang hari Minggu sore juga lancar, tidak ada tumpukan kendaraan seperti biasanya. Ada sedikit masalah dengan kipas mesin mobil. Kalau ngebut, mesin jadi panas. Beberapa kali berhenti supaya temperaturnya turun dulu. Pulangnya juga begitu, tapi sekali lagi syukur pada Tuhan semua bisa di atasi. Beberapa kali berhentipun kami isi dengan makan, pipis dan istirahat di pom bensin Pasuruan yang toiletnya bersih banget dan tempat istirahatnya luas, jadi nggak sia sia :)

Sampai di Probolinggo mampir beli mie goreng kesukaan Eyang, supaya Beliau mau maem. Tiba di rumah Eyang, Eyang sedang tidur pulas, jadi Cinta main dulu sama mas Anggi- yang karena tahu adiknya mau datang - tidak jadi pergi ikut ayahnya ke Pare nengokin Eyangnya yang satu lagi yang juga sakit.

Waktu Eyang bangun, kelihatan sekali kalau Eyang lemah dan tidak bersemangat. Tapi melihat Bapak dan Cinta, Eyang jadi senang. Kelihatan dari sinar matanya yang cerah. Bapak nemenin Eyang ngobrol di kamar. Mamie nemenin Cinta main dan ngobrol sama Bunda.

Waktunya maem, walaupun sedikit Eyang mau maem mie yang kami beli dan kue lumpur mini yang dibuatin Bunda. Jam 5 sore, Bapak ngajak pulang, takut kemalaman karena Bapak masih cape dan mobil rewel. Kamipun pamit pada Eyang, yang ternyata sudah mau bicara agak banyak.

Selama di Probolinggo, kami melihat cara Bunda merawat Eyang dan menjadi sangat terharu. Bunda membersihkan dan memandikan Eyang (karena Eyang tidak bisa beranjak dari ranjang), menyuapi, memberikan obat, mengecheck kondisi Eyang tiap beberapa waktu dan melakukan semua yang pasti tidak ringan. Mana harus mengurus kedua anak lelakinya yang akan menghadapi ujian SD dan SMA. Mana mertuanya juga sedang sakit. Mana masih masak buat menyambut kedatangan kami (walaupun kami sebenarnya fine fine saja tanpa itu semua). Ah, Bunda memang wanita hebat.

Mamie jadi ingat cerita Bapak kalau dulu Eyang juga merawat dengan penuh kasih sayang Ibu dan Ibu Mertuanya waktu mereka menjadi tua, pikun dan sakit sakitan, sampai mereka berdua kembali kerumah Tuhan. Padahal Eyang waktu itu masih harus mengajar di banyak tempat dan mengurus keempat putera puterinya. Benar benar wanita yang luar biasa. Dan Mamie yakin, karena Eyang dulu melayani orangtuanya dengan iklas, saat ini, saat beliau tak berdaya, Tuhan membalas beliau dengan anak anak yang iklas dan berbakti. Pak De Didik dan tante Adek, walaupun tidak bisa menengok karena rumahnya jauh, selalu menelpon dan memantau kondisi Eyang.

Sambil lalu, Mamie cerita ke Cinta bahwa pada saat anak anak masih kecil, orangtua yang merawat mereka dengan penuh kasih sayang, kalau sudah besar dan orangtua menjadi tak berdaya sungguh mulia kalau anak anak nantinya juga bisa merawat orangtua. Waktu anak anak masih kecil sering bertanya dan bicara berulang ulang, orangtua dengan sabar menjawab, kiranya nanti kalau orangtuanya sudah menjadi pikun dan melakukan hal yang sama, anak tidak boleh marah dan kesal. Dengan pengertian anak anaknya, Cinta manggut manggut :)

Waktu pamit Eyang, Mamie minta Cinta dan mas Anggi photo dulu dengan Eyang. Maksudnya ntar mau dikirim ke tante Adek dan Pak De Didik via Facebook supaya mereka berdua tau kondisi Eyang.

Cinta dan mas Anggi langsung action.



Tapi Cinta minta photonya diulang, karena yang pertama tadi si Cipret, boneka beruangnya belum tampak jelas di photo :)



Terakhir masih minta tambah, photo hanya berdua dengan mas Anggi :)



Eyang melepas kepulangan kami dengan agak berat, karena sebenarnya masih kangen. Kami janji mau datang lagi sebelum liburan akhir tahun berakhir, setelah kami pulang dari Semarang.

Cepat sembuh ya, Yang....supaya masih bisa jalan jalan ke Surabaya lagi...

Sampai rumah jam 20:00-an, sayangnya Cinta yang seharian maemnya susah (biasa, kalau pergi pergi maemnya agak susah) sakit perut. Sampai malam masih sakit. Akhirnya baru tidur jam 1 pagi itu juga setelah perutnya dikompres dengan air hangat. Semoga hanya karena masuk angin, ya Nak. Jangan sakit juga ya...Mamie & Bapak kuatir sekali kalau kau sakit.

Monday, 14 December 2009

Chit chat Bapak dan anak...

Suatu hari seorang bapak dan anak perempuannya sedang bertukar pikiran tentang sifat manusia.

Sang bapak berkata "dari semua sifat manusia yang bapak paling tidak suka, nomor satu adalah sifat yang tidak jujur'

Sang anak menjawab "kalau Niek,  yang nomor dua adalah mencuri"

Bapaknya tanya "lho kok langsung nomor dua, emangnya yang nomor satu apa?"

Anak : "yang nomor satu kan Bapak tadi yang bilang" :D

Sorenya, sang Mamie dilaporin mereka berdua tentang cerita ini. Trus Mamienya tanya "Kalau (sifat) yang Niek paling suka apa?"

Anak : "Berenang !!"

Dan orang tuanyapun bingung bagaimana menjelaskan soal degree of comparison ini pada puterinya yang baru TK B...hahaha...

Monday, 30 November 2009

Hari hari tanpa mbak Sus...



Sejak mbak Sus meninggalkan kami, Cinta tidak terlalu banyak main. Karena mbak Win, pembantu kami yang baru sedang hamil muda dan agak kurang tahan bermain lama lama. Untuk menghilangkan bosannya, Cinta main game di computer....






Kalau sudah bosan,ganti baca baca buku atau koran. Makin lama makin lancar saja bacanya.






Yang sekarang sedang dia sukai adalah mengisi TTS, di mana saja ada TTS kosong, dia selalu minta dibantu ngisi....





Kasihan sekali si genduk cilik....karena biasanya Cinta dan mbak Sus kalau lagi main asyik banget bahkan sampai malam kalau tidak di stop tidak berhenti main...si mbak nurut aja disuruh ini itu....Ah, mudah mudahan segera dapat pengganti yang bisa menemani dia main seharian....kalau urusan mandi, makan, bikin PR sih bisa ke handle, urusan mainnya ini loh....

Bila si moody bergaya...

Sejak bayi Cinta sudah akrab dengan kamera, baik itu kamera photo maupun kamera video, karena kami orang tuanya selalu berusaha mengabadikan step by step perkembangannya.

Karena itu sekarang dia sudah tidak canggung lagi kalau di photo. Tapiiiiiiii........ada tapinya....harus nunggu moodnya bagus. Coba lihat photo photo yang moodnya lagi bagus :





Dua photo di atas diambil oleh Didik (Ananta)



Dua yang ini saya yang ambil, waktu dia main boneka di kamar.


Empat photo di atas kelihatan manis sekali ya....nah, coba lihat photo di bawah ini yang diambil setelah dia bosan....




Hahahaha....jauh banget bedanya sama yang di atas ya....ini kalau dia sudah tidak mood lagi. Dibujuk dirayu, tetep aja bergaya seenaknya sendiri...saya bilang 'Jangan gaya aneh gini, ntar dimasukkan internet saudara dan teman Mamie lihat loh' jawabnya 'ya nanti bilang aja ini gayanya Niek kalo lagi nakut nakutin'. Haiyaaaaaa.........

Wednesday, 18 November 2009

Dentist Visit



Gigi Cinta berlubang ! Dueeeerrrrrrr.....!!!

Dari semua hal yang paling kami hindari, adalah Cinta sakit gigi. Sebagai orang dewasa, kalau kita sakit gigi aja pasti nggak tahan...apalagi anak umur 6 tahun.Karenanya, sejak kecil Cinta tidak akrab dengan segala jenis permen. Coklat boleh, tapi kalau permen, no way. Sehabis makan coklat atau yang manis manis, harus gosok gigi.

Nah, beberapa bulan terakhir, saya memang agak lalai mengurus giginya. Biasanya kalau malam sebelum tidur, walaupun sudah gosok gigi bersih, saya pasti akan check lagi dengan menggunakan cutton bud atau tissue basah, apakah ada sisa makanan yang tersisa. Tapi terakhir terakhir ini tidak lagi. Alasannya, sudah yakin bersih, karena dalam sehari paling sedikit Cinta gosok gigi 4x.

Waktu minggu lalu habis gosok gigi sama mbak Sus, iseng saya periksa. Loh kok masih ada sisa coklat,dibersihkan berkali kali kok tetep aja. Check lebih teliti ternyata lubang !!  Whoaaaaaaaaaaa.............

Cinta dengan gagah berani nantang ngajak ke dokter gigi. Saya yang ketakutan..hehehehe...

Check sana sini, akhirnya dapat informsi ada dokter gigi bagus di deket rumah. Nah, semalam kami kesana. Bapaknya nggak berani masuk ke ruang praktek,nggak tega kalau lihat anaknya ditangani dokter.

Ternyata saya terlalu underestimate keberanian Cinta. Waktu disuruh duduk di kursi dia tenang sekali. Disuruh buka mulut, dicuci, dibor sampai selesai dia nurut dan tidak takut sama sekali.




Tambalan selesai, ternyata kata dokternya masih tambalan sementara karena waktu dibersihkan gusinya sedikit berdarah. Nanti 2 atau 3 minggu lagi kembali.

Sampai rumah, saya tanya, gimana rasanya tadi di dokter gigi. Jawabannya 'Nggak enak,loh Mam"..ya iyalah....mana ada acara enak enakan ke dokter :)


Setelah 'dia' berlalu.......



Satu bulan terakhir ini mbak Sus memang menunjukkan tingkah laku yang agak menjengkelkan. Sifat sok tau dan mokongnya makin menjadi. Bukan kepada Cinta, tapi kepada Mami dan Bapak.

Puncaknya 2 minggu yang lalu, waktu kami sedang sibuk mempersiapkan pesanan kue, datang 2 orang yang kemudian diakui sebagai saudara suaminya. Setelah beberapa menit bertemu, mbak Sus masuk kedalam rumah dengan mata merah berair. Katanya 'Bu, ada berita buruk. Suaminya Mbak kecelakaan di Malaysia. Mbak disuruh jemput'. Saya tanya, sapa yang suruh? Katanya bapak mertuanya. Kok aneh, kata saya. Selama empat tahun mbak Sus hidup terpisah dari suami (suaminya tidak pernah pulang ke Indonesia selama bertahun tahun, kok tiba tiba disuruh jempur. Apa jaminannya si suami mau ikut pulang? Mbak ngeyel, katanya Mertua saya bilang bisa tidak bisa, mau tidak mau : harus'. Nasehat sampai bergentong gentong enggak mempan. Selalu dalihnya, masa hidup saya mau begini terus. Lho...emang pengennya gimana? Ya berumah tangga gitu loh, Bu. Ya, memang si Mbak ini masih punya mimpi romantis CLBK, alias cinta lama bersemi kembali. Kalau sudah urusan hati, nasehat semasuk akalpun nggak mungkin bisa diterima toh. Masih sempat sempatnya tanya, ntar kalau sudah 1 bulan di Malaysia, Mbak mau balik kerja lagi apa diterima. Saya bilang, lihat aja ntar. Bapak yang saya laporin langsung bilang 'NGGAK USAH !'..hihih...Bapak sudah bener bener kesel rupanya.

Baiklah, saya bilang, terserah, yang penting Mbak carikan ganti buat di sini. Mbak sanggup. Nggak sampai 1 minggu sudah dapet pengganti. Padahal kalau dulu suruh nyariin aja lamaaaaaaaaaaa banget. Pengganti baru datang, namanya mbak Wiwin. Nah, seperti biasa, kumat bossynya. Bukan hanya ngajarin tapi memuaskan nafsu nyiksa. Disuruh pontang panting. Mbak Sus tinggal nunjuk aja apa yg dia mau, mbak Win kayak si pleki lari sana lari sini. Kalo gak mikir ini last days buat mbak Sus, rasanya mulut Mami udah kudu nyonthong aja. Kerja juga cemberut dan brag breg...ngelus dadaaaa....

Akhirnya, karena mungkin memang sudah janjian, hari Sabtu 14 November kemarin mbak Sus pamitan juga. Sejak dia terakhir mbak Sus saya tanyain dan jawabannya tetap mau pergi, saya sudah tidak napsu mau bicara atau tanya tanya tentang rencananya. Karena saya ada feeling, dia tidak telling the truth.

Ternyata bener, waktu telpon Mam Dina, guru lesnya Cinta kemarin, diberi tahu si Mbak punya rencana kerja di Singapore. Alasannya ingin cari yang lebih baik. Ya sudah lah, kalau memang selama ini yang dia dapat di rumah kami masih belum memuaskan..ya silakan saja.

Setelah mbak pergi, Cinta masih inget ingetan terus...maklum selama 4 tahun ini memang mereka dekat sekali. Jasa mbak Sus terhadap perkembangan Cinta juga banyak. Dengan ketelatenannya Cinta jadi montok. Dengan segala kekurangannya kami sekeluarga sangat berterimakasih. Tidak ada manusia yang sempurna, pun demikian kami di mata mbak Sus. Dan mbak Sus di mata kami.

Sabtu siang saya mulai menyuapi Cinta sendiri, yang biasanya kalau nggak kepaksa jarang sekali saya lakukan. Ternyata nggak rewel. Makan kare ayam cepet. Malamnya minta beli mie pangsit dekat rumah. Katanya mau maem sendiri. Saya siapkan saja dan ternyata memang dia bisa dan mau makan sendiri. Lahap sekali. Kalau soal makan mie memang Cinta jago :)










Hari Senin, waktunya sekolah, jam 5:30 sudah saya bangunkan, mandi, dan semua rituan paginya berjalan dengan sangat lancar. Ada beberapa kebiasaan lama yang menurut saya tidak bagus, saya hapus. Biasanya bangun tidur masih merem digendong Mbak dibawa ke kamar mandi, mandi dalam keadaan merem. Selesai mandi masih merem juga, dibawa ke kamar lagi. Gosok gigi juga ntar setelah dandan selesai. Tapi kalau sama saya, bangun harus langsung melek, jalan sendiri ke kamar mandi. Gosok gigi dulu baru mandi. Hasilnya, selama mandi Cinta sudah segar, sambil ngobrol, ketawa ketawa,nggak aras arasen lagi.

Kalau sebelumnya, saya agak khawatir, bagaimana dengan Cinta kalau tanpa mbak Sus....ternyata puji Tuhan, setelah kami jalani bersama, kekhawatiran saya jauh berkurang. Bagaimanapun juga, Cinta adalah anak saya dan menjadi tanggung jawab saya untuk membesarkan dan mengurusnya...

Hari ini baca emailnya Shirley di milis : "Kadang-kadang Tuhan meletakkan batu di jalan supaya kita terantuk dan berbelok, karena di balik kelokan itu ada kebahagiaan yang lebih besar bagi kita". Bener banget....bener banget...

Friday, 30 October 2009

Cinta kesetrum.... :(



Ini kisah paling menakutkan dalam kehidupan Cinta selama 6 tahun ini dan sore yang paling banyak masalah yang tak menyenangkan buat saya.

Berawal dari kondisi badan saya yang kurang fit, kemarin sore sepulang kerja saya kepengen makan yang seger, panas dan pedas. Pilihannya adalah sup kaki kambing (SKK) Supri Jangkung langganan kami yang lokasinya memang agak jauh. Sebelumnya mau mampir beli ayam goreng McD dulu di Plaza Marina untuk Cinta, karena Cinta belum suka SKK.

Masalah pertama : dalam perjalanan ke McD, ada satu mobil kijang yang nyetirnya ugal ugalan. Sering menyalahi marka hanya untuk bisa mepet terus ke mobil kami. Kalau di depan mobil kami ada sedikit saja tempat, langsung diserobot dari sebelah kiri. Kami tidak tau apa tujuannya tapi seolah sengaja membuat Baba emosi. Dan berhasil dengan gemilang. Baba emosi sekali ! Terjadilah kejar mengejar yang bikin kami berdua (saya dan Cinta) ketakutan.

Satu hal yang paling saya tidak suka dari kebiasaan Baba adalah gampang tersulut emosinya kalau disalahi mobil lain di jalan. Kalau sudah begitu, diingatkan pun rasanya nggak masuk telinga. Kejar kejaran dan pepet pepetan mobil terus terjadi sampai Plaza Marina. Untungnya si kijang hitam belok sebelum McD. Lepas beli ayam yang dimakan oleh Cinta dengan semangat sepanjang perjalanan kami ke Supri Jangkung  yang sayangnya kemarin sore tutup. Ini masalah kedua.

Dengan terpaksa, mengambil pilihan kedua SKK Bang Oya yang terletak persis di sebelah warung Supri Jangkung. Sambil nunggu sup diolah, Baba keluar sebentar beli rokok. Kembali dari beli rokok tambah kesal dia. Karena kembalian uangnya diberi permen. Kami memang tidak suka kalau kembalian diberi permen. Bukan masalah harga atau besarnya uang, tapi masalah niat baik penjual untuk memberikan service terbaik untuk pembeli. Pemerintahpun sudah melarang pemberian barang atau permen sebagai kembalian. Tapi, dasar Baba kalau kesal sama orang cuma cemberut aja nggak langsung ngomong ya diterima aja. Ngomelnya di depan saya. Masalah ketiga.

Masalah keempat, nggak terlalu penting sebenarnya tapi ya ngeselin juga. Supnya nggak memuaskan. Motong tulangnya nggak pinter sampai ada 1 tulang yang kegigit dan menyebabkan gusi saya bengkak sampai sekarang. Sambil makan kami sudah bilang ini terakhir kali kami makan di bang Oya.

Masalah kelima dan yang paling menyedihkan.Sambil menunggu kami makan, Cinta asyik menulis dan membuat soalan matematika yang saya berikan. Setelah Babanya selesai makan dan mulai merokok, dia juga sudah bosan menulis. Minta masuk ke mobil yang diparkir persis di depan warung. Babanya bilang, nunggu Mamie bentar lagi. Cinta nurut. Tapi nggak mau duduk lagi di sebelah saya. Dia jalan jalan sekeliling warung. Biasanya kalau ada mbak Sus, sambil menunggu kami makan - karena mbak Sus juga nggak doyan SKK, jadi nggak mau diajak makan sekalian - mereka berdua main di tempat kosong di sebelah warung Supri Jangkung, atau ngobrol dengan pegawainya Supri yang sangat bersahabat. Nah, waktu mendekat ke tiang besi penyangga tenda, yang juga akses keluar, Cinta sempat nengok ke Babanya minta ijin. Maksudnya mau keluar tenda tapi nggak jauh jauh. Babanya mengangguk memberi ijin.

Jalanlah Cinta kearah luar. Dan, ini kebiasaan jeleknya juga sebenarnya, kalau masuk atau keluar tempat yang seperti itu, dia memilih akses keluar yang paling sempit bukan melalu jalan keluar yang seharusnya. Dia memilih lewat di antara 2 besi sambil memegang besi tersebut dan melongok kearah luar. Masih dalam pengawasan Babanya dari jarak 5 meter. Tiba tiba dia berteriak histeris 'Mamiiiiieeeeeee !!' lalu menangis keras. Saya yang sedang makan langsung meloncat mendekatinya. Dia memeluk saya dengan sangat erat. Saya tanya kenapa, sambil melongok keluar. Saya pikir dia digoda atau ditakut takuti orang dari luar. Waktu dia bilang 'Kesetrum !!'.....lemasnya badan saya. Langsung saya gendong menjauhi dua tiang itu. Tangisnya masih sangat keras. Pegawai pegawai Bang Oya ikut ikutan pegang SATU tiang, yang lain mengambil test-pen dan menempelkannya ke tiang yang tadi dipegang Cinta. Katanya 'Nggak ada listriknya kok '. 'Tapi anak saya kesetrum !' kata saya.

Test pen dilakukan sepanjang tiang yang akhirnya membawa mereka ke stop kontak panjang dengan banyak kabel tertancap. Lampu test pen menyala terang. Diulangi lagi sepanjang besi. Menyala juga. Saya terlalu shock untuk marah. Saya bisa cuma bilang : "Dibenerin, Mas, jangan sembrono asal asalan pasang kabel seperti itu kalau sampai terjadi korban nyawa bagaimana?" Mereka diam saja. Mungkin ketakutan juga. Baba segera membayar makanan kami dan kamipun tidak mau berlama lama di sana. Pada saat kami mau pulang baru terucap kata maaf dari mulut satu orang saja, mungkin pimpinan warung itu.

Cinta masih dalam gendongan saya dan menangis terisak. Babanya mau menggendong tapi dia tidak mau. Waktu saya gendong kearah keluar mendekati tiang tadi, dia menangis dan terteriak ketakutan tidak mau lewat situ lagi. Saya bilang, nggak papa, kali ini Mamie jagain. Baru dia mau. Saya ajak dia berdoa berkali kali, kami bilang 'Tuhan, terimakasih Tuhan masih menjagai dan melindungi Cinta' Di dalam mobil masih terisak dan memeluk erat saya. Babanya tidak bisa bicara, shock juga. Kami beri minum beberapa kali baru ketegangannya menurun.

Dalam perjalanan saya tanya ke Baba,kok bisa si tukang tadi pegang tiangnya nggak kesetrum. Baba bilang karena dia hanya pegang satu tiang, sedangkan Cinta pegang dua tiang sekaligus, satu di tangan kanan, satu kiri. Dan badan Cinta menjadi penghantar kejutan listrik. Dan kabel yang ada di stop kontak yang dipasang di ujung besi itu ada yang terkelupas. Oh, ok.

Cinta sebentar diam, sebentar menangis kalau ingat kejadiannya. Saya bilang, kalau mau, nangis aja sepuasnya setelah itu dilupakan saja. Saya tidak mau dia trauma berkepanjangan. Saya dan Baba berkali kali meyakinkan tidak akan pernah kewarung bang Oya lagi. Cinta, di sela sela tangisnya tanya 'bahkan sampai Mamie tua?' Iya ! jawab saya mantap. Dia masih menganggap Mamienya muda, rupanya..hehehe...

Sampai rumah, begitu lihat mbak Sus, dia mewek lagi. Mbak Sus bingung. Waktu kami ceritain, wajah mbak Sus sama pucatnya dengan wajah kami di warung tadi. Mbak Sus malah menambah nambahi cerita. Katanya sejak siang memang Cinta sudah menunjukkan firasat bakal celaka. Tadi siang sepulang sekolah, lemes, ditempat les marah marah, pulang les seperti tidak bersemangat. Gak tau bener apa enggak....

Malam, setelah ganti baju dan rebahan di ranjang, Cinta minta diputarkan film Home Alone di mana banyak adegan penjahat kesetrum sampai rambutnya njabrik. Mungkin dia ingin membandingkan dengan pengalamannya sendiri yang kesetrum tadi. Sambil nonton, saya bilang, ini semua hanya tipuan film, hanya untuk lucu lucuan saja. Jangan dipercaya. Aslinya kalau orang kesetrum beneran ya kayak yang Niek alami tadi.

Setelah santai, dia sendiri yang bercerita kepada mbak Sus. Lengkap. Termasuk janji saya dan Babanya untuk tidak kembali ke warung itu lagi. Tapi disimpulkan sendiri menjadi " Mbak, walaupun Bapa dan Mamie nanti sudah tua sekali, jalannya sudah pakai tongkat, tidak mau kembali kesana lagi selama lamanya. Niek juga !' :D

Menjelang tidur,setelah berdoa, masih ada sedikit ketakutan. Dia berbisik  'Mamie, takut...' Saya tanya 'takutnya sama apanya?' Jawab Cinta 'takut sama besinya'. Lhoo...hehehe..harusnya takutnya sama setrum, kok sama besinya. Besi tanpa listrik sih aman, paling kalau njatuhin kaki bikin kaki bengkak... jawab saya berusaha menghibur. Dia tertawa, lalu tidur dengan tenang.

Tuhan Yesus, sungguh kami bersyukur atas perlindunganmu. Sujud syukur kami karena Kau menjagai kami.

Wednesday, 21 October 2009

Brownies a la Bude Bundanya Cinta



Bude Bunda adalah kakak iparku yang tinggal di Probolinggo. Beliau adalah karyawati perusahaan BUMN di sana, tetapi punya hobby bikin kue dan menerima pesanan dari teman dan tetangganya. Peralatan yang beliau pakai di dapur sederhana saja tapi hasil cake buatannya terutama browniesnya, enaaaaaaaaak banget..dan proses persiapan sampai selesai dilakukan sendiri dengan cepat dan praktis.



Suatu hari waktu kami berlibur ke Probollinggo Bunda sedang membuat pesanan brownies untuk teman sekantornya. Setelah jadi, dibuat bertumpuk dan didekor dengan butter cream. Cinta pikir itu kue buat dia, jadi selama Bundanya bikin cake, dia duduk manis nungguin di dapur. Waktu aku masuk ke dapur, Cinta langsung lapor dengan sumringah :’Niek dibuatin cake sama Bunda, Mam. Aku bilang bukan, itu pesanan teman Bunda. Seketika wajah Cinta muram dan bisik bisik ke aku, katanya ‘Kenapa kok Niek nggak dibikinin kue, padahal kan Bunda sering cium cium Niek ya’. Aku ngakak, tapi Bundanya took it seriously dan merasa bersalah. Apalagi waktu suaminya yang juga sayang banget sama Cinta (karena mereka tidak punya anak cewek) ikutan negur ‘Lha kenapa loh, tadi kok Cinta nggak dibikinin sekalian, kan tinggal nambah bahan aja’. Bunda terus merasa menyesal. Mau dibuatin lagi, tapi tidak keburu karena kami sudah harus kembali ke Surabaya. Beliau janji, suatu saat pasti akan membuatkan cake khusus untuk Cinta.

Kesempatan itu datang Oktober tahun lalu, waktu Cinta ultah yang kelima. Jauh hari beliau sudah wanti wanti agar aku tidak pesan atau bikin cake sendiri untuk pesta ultahnya yang akan dirayakan di rumah.




Ternyata benar, dari rumah beliau membuatkan 2 loyang brownies kukus yang kemudian di rumahku baru dihias dengan buttercream dan edible image bergambar Cinta. Kenapa dibuatkan sampai 2 cake, karena aku paling tidak suka cake ultah anak yang tidak dibagikan kepada teman temannya... hehe...this is so subjective reason. Rasanya nggak tega lihat teman temannya hanya bisa menatap cake ultah tanpa mencicipi. Karena itu setelah acara tiup lilin, dua cake itu kami potong potong sejumlah tamu yang hadir, dimasukkan plastik mika dan diberikan kepada semua yang hadir. Walaupun hanya dapat sedikit sedikit, tapi lebih baik daripada tidak sama sekali kan.

Selesai acara, aku mencicipi cake yang lebih, ternyata rasanya memang enak banget, lembab dan nggak seret. Aku bawa sebagian ke kantor, teman teman juga bilang enak, manisnya pas dan rasa coklatnya mantap. Cinta juga suka banget. Bahkan sampai remah remah terakhir dia masih mau.



Aku sempat minta resepnya, dan beliau kirim via sms. Tapi karena kecerobohanku, resep itu hilang. Tanya lagi, hilang lagi. Akhirnya aku jadi sungkan. Aku pikir suatu saat kalau pas ke Probolinggo aku mau belajar saja langsung.

Nah, tahun ini, untuk acara ultah Cinta, Bunda tanya apa mau dibuatin brownies kukus lagi buat cake ultahnya. Aku bilang kalau tahun ini, cakenya perlu banyak, karena untuk goodie bag. Kalau semua dibuatin di Probolinggo, pasti harus dibuat hari Sabtu. Karena hari Minggu mereka sekeluarga mau berangkat pagi.Aku kurang setuju, kuatir kalau dibuatnya terlalu lama sebelum hari H, cakenya akan rusak. Akhirnya sepakat dibuat di Surabaya hari Minggu pagi, dan supaya cepat beliau juga akan bawa peralatan dan klakatnya. Akhirnya, Minggu kemarin dengan menggunakan 2 klakat, 2 mixer dan serba dua lainnya, kami membuat 9 loyang brownies kukus. Dan aku senang sekali karena selain sangat terbantu dengan kehadiran beliau, juga bisa menimba ilmu browniesnya. Daaannnn…..resepnya aku share di sini.

Brownies Kukus a la Bude Bunda :

Bahan :

7 butir telur utuh
400 gr gula castor
300 gr terigu ukuran sedang (dikurangi 2 sdm)
2 sdm maizena
2 sdm coklat bubuk Black forest (kalau pakai ini, browniesnya akan hitam sekali)
2 sdm susu bubuk
1 sdm emulsifier
½ sdt VX 2%
½ sdt vanili bubuk
250 gr margarine
150 gr DCC
3 sdm susu kental manis


Cara membuat :
  1. Panaskan klakat
  2. Siapkan Loyang ukuran 30x30x5cm, oles margarine di bagian bawah saja, alasi kertas roti, oles margarine sekali lagi. Sisihkan.
  3. Campur dan ayak terigu, coklat bubuk, maizena, sisihkan
  4. Lelehkan margarine, masukkan potongan DCC, aduk sampai DCC leleh. Tambahkan 3 sdm susu kental manis, aduk rata, sisihkan
  5. Kocok telur dan gula sampai berbusa, masukkan emulsifier, VX dan vanili, kocok sampai kental
  6. Masukkan campuran terigu, aduk balik sampai rata
  7. Masukkan campuran margarine, aduk sampai rata (bisa juga menggunakan mixer speed rendah )
  8. Tuang diatas loyang
  9. Kukus selama 45 – 50 menit dengan api sedang. Angkat.
  10. Panas panas balikkan keatas rak, buka kertasnya, biarkan dingin
  11. Potong dan hias sesuai selera setelah cake benar benar dingin.


Bunda punya cara yang agak 'aneh' untuk membagi cake besar menjadi potongan yang seukuran. Beliau mengukur cake dengan kertas koran (seharusnya pakai kertas roti ya? hehehe....next time better deh). Kemudian kertas itu dilipat menjadi 3, lalu dipakai untuk menentukan tempat potongnya.



brownies bude bunda setelah dipotong (tadinya buat rok Barbie :D)


Kalau membuat cake kukus, jangan sekali kali sampai ketetesan air dari tutup dandang, karena hasilnya akan sangat mengerikan seperti mata monster gini :D



Sekali lagi Keluarga Cinta mengucapkan terimakasih pada Bunda, yang tanpa beliau acara bikin goodie bag kemarin jadi cerita horor :)



Monday, 19 October 2009

Dual-tone Barbie cake untuk ultah Cinta

 
Tanggal 18 October 2009 kemarin adalah hari ulang tahun anak semata wayangku, Kidung Cinta Andjani yang keenam. Tidak ada pesta, hanya perayaan ulang tahun sederhana di TKnya saja pada hari Senin 19 October 2009 (hari ini). Namun jauh jauh hari dia sudah memikirkan cake ultahnya mau seperti apa.

Awalnya Cinta ingin dibuatkan cake fondant dari buku Debbie Brown, namun keputusan terakhirnya dia minta dibuatkan Barbie cake, dengan syarat semua warnanya harus pink. Cinta memang pink lover sejati :)

Barbie cake ini menggunakan base cake sacher torte.  Dan cake untuk roknya memakai brownies kukus yang dikukus resep kakak iparku dengan menggunakan 2 jenis loyang, yaitu loyang tulban kecil dan loyang agar agar yang mirip loyang bolu Hongkong. Tinggi Barbie cakenya sengaja aku buat normalnya manusia saja, tidak seperti Barbie doll yang (menurutku) tidak proporsional, karena panjang kakinya yang berlebihan.




Membuat cake dan dekornya baru aku lakukan Minggu malam, karena takut kalau dibuat jauh hari sebelumnya cakenya jadi berubah rasa.

Warnanya,setelah melalui perdebatan yang agak ruwet, karena debatnya antara aku dan anak umur 6 tahun yang tiba tiba menjadi double keras kepala karena sudah cape dan ngantuk..hehe...selain pink boleh ditambah warna lain, yaitu violet, lain warna tidak diterima.

Yang menguleni dan menggiling fondant ini adalah Pok, suamiku, karena setelah makan lamb meat steak waktu birthday dinner, tiba tiba aku nggilyeng, alias pusing. Aku hanya mengarahkan, menambahkan warna dan memasang fondant di atas cakenya saja.

Cinta yang tidak bisa tidur, karena penasaran pengen tahu hasil jadi cakenya, ikut membantu sebisanya.


Bagian bawah rok, untuk menyamarkan batas antara ujung rok dan base cake aku beri mawar kecil kecil warna violet dan pink.


Tulisan nama Cinta di pinggir base cake, lagi lagi berwarna pink.. :)


Hanya lilin dan tambahan tulisan 'Happy Birthday Cinta' saja yang boleh berwarna lain karna tidak terpikir untuk beli coklat warna pink :)



Untuk isian goodie bag teman teman Cinta,selain bag pack, aku beri 1 kotak kecil brownies kukus yang dicoating DCC, diberi sedikit butter cream dan ditancapin fondant.


Keluarga kakak iparku, yang biasa dipanggil Bude Bunda oleh Cinta, sengaja datang dari Probolinggo untuk mengucapkan selamat ultah pada Cinta dan membantu aku membuat brownies untuk goodie bag. Beliau bekerja luar biasa cepat, karena jualan brownies kukus ini sudah menjadi bisnisnya sehari hari, jadi untuk konversi reseppun bukan main cepatnya. Waktu aku tanya, gimana cara ngitungnya, beliau bilang : pakai feeling aja. Whuikkk....salut aku..

Sebelumnya melalui sms beliau memberi aku takaran bahan bahan brownies, jadi aku bisa mempersiapkan menimbang bahan sebelumnya. Dan, seperti yang dinasehatkan oleh bu Fat, it really helps...karena menimbang, mengayak dan mencampur bahan untuk beberapa resep itu butuh waktu lama. Belum lagi kalau tepung, maizena, coklat bubuk, sudah ditimbang, diayak, dimasukkan plastik trus baru ingat kalau harus ditambah susu bubuk..haiyaaa...buka lagi plastiknya, ayak lagi, masukkan plastik lagi....lemes, Saudara Saudari...hehehe...

Terimakasih ya, 'Nda, bantuan Bunda sangat sangat berarti buat kami. Nggak cukup rasanya berterimakasih hanya dengan kata kata...


 mbak Sus dikaryakan untuk packing


Untuk semua guru sekolah , satpam dan petugas kebersihan sekolah, aku beri brownies juga, plus 1 loyang besar pastel tutup. Iseng aja, di atas pastel aku spuit tulisan 'Cinta',

sebelum dioven



setelah ditaburi keju dan dioven


Untuk tetangga rumah, guru les Cinta dan Oom No - Oomnya suamiku, kemarin siang aku hantarkan pastel tutup dalam loyang alfoil yang lebih kecil, pudding coklat dan brownies kukus yang dibuat dari resep NCC yang 12 telor. Siang hantaran dikirim ke rumah tetangga oleh Cinta, sore dapat kiriman balasan berupa hadiah dan angpao buat dia..hehe...makasih..makasih...jadi sungkan nih, ibu ibu..




brownies dengan resep dari kursus cake dasar NCC

Bad newsnya, karena cuaca yang super panas di Surabaya hari hari ini dan juga kemarin, penyemprotan WCC cair ke atas brownies yang aku lakukan di dapurku yang tidak ber ac, jadi encer banget dan susah beku, akibatnya meleleh ke pinggir cake yang aku hias awal awal. Dihapus malah meninggalkan jejak, mikir cara lain udah nggak sempat...yo wis, biarin aja, habis semprot simpan dulu di kulkas bentar :)

Ini photo Cinta dengan ketiga guru kelasnya. Walaupun Barbie cakeku jauh dari sempurna,dan warnanya yang hanya terdiri dari pink dan violet, namun anakku senang dan bangga,karena katanya selama ini belum pernah ada temannya yang ulangtahun di sekolah dengan membawa Barbie cake dan terutama karena Mamienya sendiri yang membuatkan :)



Dan ini close up si Barbie. Aku memakai Barbie Wilton, oleh oleh seorang ibu bijaksana dari Jakarta. Barbie ini tidak punya kaki, jadi dari pinggang kebawah hanya berupa tongkat panjang berujung runcing yang memudahkan pemasangan di atas cake. Untungnya Cinta setuju juga pada akhirnya, karena sebelumnya dia insisted memakai salah satu Barbie doll koleksinya


Selesai acara di sekolah, sesuai pesan Cinta yang berulang ulang ditekankan, cake dibawa pulang lagi, tidak rela kalau ditinggal untuk guru gurunya :)

Habis les, dia mengundang sahabatnya (yang ikutan les juga) untuk acara 'makan kue bersama' di rumah. Dan dengan gaya bilang 'ini loh, Mamienya Cinta yang bikin sendiri'. Hihihih....anakku...anakku...

Happy birthday, Genduk Cilikku...and thank you for being such a lovely daughter...



Ulang tahun ke 6 Kidung Cinta Andjani



Tanggal 18 Oktober 2009 adalah hari ulang tahun Cinta yang keenam. Dari awal, kami sudah sepakat, untuk tahun ini tidak ada perayaan khusus,hanya acara ultah biasa di sekolah, bagi bagi snack ke tetangga dekat dan makan bersama sekeluarga. Sederhana saja.

Untuk acara di sekolah, kami akan membagikan goodie bag yang berisi cake kecil kecil dan kenang kenangan untuk teman teman sekelas, guru sekolah teman dan guru lesnya. Kenang kenangan untuk teman teman berupa bag pack yang dibeli di PGS (Pusat Grosir Surabaya). Sedangkan cake nya adalah brownies kukus coklat  yang disiram coklat leleh dan dihias dengan fondant.

Hari Minggu pagi Bude Bunda sekeluarga khusus datang dari Probolinggo untuk merayakan ultahnya Cinta dan membantu Mamie bikin goodie bag.

Begitu keluarga Bunda datang, Cinta yang masih bobo langsung bangun dengan wajah berseri seri karena memang sudah berharap segera ketemu Lentera Anak Angin (Anggi) sepupu kesayangannya. Mereka membawa banyak kado untuk Cinta. Langsung deh, buka hadiahnya...




Rupanya keluarga besar Probolinggo sudah hafal sekali dengan barang kesukaan Cinta,  yaitu selop ber-hak tinggi...berwarna (apalagi kalau bukan) pink..kata Bunda, selop ini  hadiah dari Eyang Anik yang tidak bisa ikut ke Surabaya karena kondisi kesehatannya kurang memungkinkan




Bunda juga membelikan tas, baju, kaos dan  rok jeans sexy...




Semua langsung dipakai dan Cinta maksa ngajak mas Anggi keluar rumah,jalan jalan ke Alfa. Bukan mau beli apa apa, cuma pengen pakai baju dan selop baru saja :). 

Masuk rumah, Cinta minta ganti baju baru yang satunya trus keluar lagi, tapi kali ini beneran ada tugas, yaitu anter anter buat tetangga dan eyang No. Ini isi hantarannya.





Minggu jam 5 sore, semua sudah kelaparan....ya udah, kerjaan tinggal dulu untuk keluar makan. Kami semua, termasuk mbak Yanti dan mbak Sus makan sore di Mango Terrace, rencananya sih mau makan steak.




Tapi....tetap aja Cinta minta mampir ke drive through dulu, beli ini buat maemnya ..hehe...walaupun ultah maemnya teteeeepppp ini terus :





Dan mas Anggi juga maunya burgernya McD thok :)...di Mango mereka berdua cuma makan ice cream dan cookies bekalnya Cinta.



Habis makan, Cinta dan mas Anggi bergaya dulu di depan resto. Baju, selop dan tas yang di punggung Cinta itu semua adalah hadiah dari keluarga Probolinggo.




Pulang dari Mango Terrace, kerja lagi... kali ini mendekor brownies dan membuat cake barbie, cake yang sudah lama diimpi impikan oleh si genduk cilik.




Saking antusiasnya dan pengen lihat proses pembuatan Barbie cake, Cinta nggak mau tidur tidur....malah sibuk bantuin :). Jam 23:15 baru mau masuk kamar. Dan tepat pukul 23:17, sama persis dengan jam kelahirannya 6 tahun  yang lalu, saya dan Babanya mengucapkan selamat ulang tahun (walaupun sudah berkali kali kami ucapkan sejak bangun tidur tadi pagi) dan mengucapkan doa dan harapan kami agar dia menjadi anak yang baik sayang pada Tuhan, orang tua dan keluarga, tidak mudah ngambek, manja dan yang paling penting menjadi lebih mandiri  Cinta rupanya, dengan pemahamannya sebagai anak kecil, terharu. Dia memeluk kami satu persatu dengan erat, tanpa kata kata dan matanya berkaca kaca.

Habis itu juga nggak langsung tidur,di atas ranjang ceritaaaaaaaaaa terus, padahal saya sudah tidak bisa nangkap apa yang diucapkannya saking cape dan ngantuk :)

Senin paginya saya bangun subuh bikin pastel tutup buat guru guru Petra dan meneruskan menghias cake . Ini hasilnya :






Barbie cake buatan saya masih jauh dari sempurna, tapi buat Cinta sudah sangat cantik. Dia senang dan bangga sekali karena selama ini belum pernah ada ultah temannya  di sekolah yang memakai Barbie cake.


Baba bangun lebih awal dan membantu mengisi goodie bag yang harus diantar bareng Cinta berangkat sekolah


Jam 9 pagi kami bertiga (saya, Baba dan mbak Sus) datang ke sekolah Cinta, masuk kelas dengan membawa cake Barbie. Teman temannya heboh..hehehe... dan sudah barang tentu wajah Cinta makin sumringah...

Nah, waktu acara tiup lilin dan potong kue, orang tua diminta mendampingi. Karena saya maju kedepan, kamera saya berikan ke mbak Sus,beserta cara kerjanya, harapan saya supaya dia bisa mengabadikan acara itu. Ternyata oh, ternyata....mbak Sus salah pencet, jadi tidak ada satupun photo yang berhasil direkam olehnya...tapi masih untung, dia tidak pencet tombol 'erase all' :) Dan masih ada back up video yang, waktu Baba ke depan, diambil alih oleh salah satu guru Cinta.





Baju yang dipakai Cinta ini adalah satu satunya baju pilihan sendiri yang tidak bernuansa pink !! :)




Setelah potong kue, acara photo photo dan bagi bagi goodie bag anak anak pulang....tapi sebelum pulang, Cinta menatap saya penuh arti. Dan, kontak batin ibu dan anak terjadi. Dia mengingatkan dengan pandangan matanya, Barbie cakenya jangan lupa di bawa pulang...hehehe...memang dia tidak rela waktu saya bilang ntar cakenya tinggal aja buat Mam.

Demikian selesai sudah acara ulang tahun Cinta yang ke enam ini. Puji syukur pada Tuhan Yesus, semua berjalan lancar. Dan terimakasih kepada Bunda sekeluarga, yang tanpa mereka, brownies kukus sebanyak 60 kotak tidak akan pernah selesai pada waktunya...:)

Selamat ulang tahun, anakku, semoga Tuhan selalu menyertaimu, memberkatimu dan menjadi penerang jalan dalam setiap langkahmu..kami orangtuamu hanya bisa memberikan kasih sayang yang tak akan berkesudahan. Dan kau harus tahu, kami bahagia kau hadir dalam keluarga ini. Karena, sesuai dengan namamu kau adalah lagu terindah dalam hidup kami, pemberian Tuhan yang paling berharga bagi kami. Tumbuhlah besar menjadi dirimu sendiri, namun jangan pernah melupakan nasehat baik yang telah kau terima selama ini. We love you, honey.