Pages

Friday, 30 October 2009

Cinta kesetrum.... :(



Ini kisah paling menakutkan dalam kehidupan Cinta selama 6 tahun ini dan sore yang paling banyak masalah yang tak menyenangkan buat saya.

Berawal dari kondisi badan saya yang kurang fit, kemarin sore sepulang kerja saya kepengen makan yang seger, panas dan pedas. Pilihannya adalah sup kaki kambing (SKK) Supri Jangkung langganan kami yang lokasinya memang agak jauh. Sebelumnya mau mampir beli ayam goreng McD dulu di Plaza Marina untuk Cinta, karena Cinta belum suka SKK.

Masalah pertama : dalam perjalanan ke McD, ada satu mobil kijang yang nyetirnya ugal ugalan. Sering menyalahi marka hanya untuk bisa mepet terus ke mobil kami. Kalau di depan mobil kami ada sedikit saja tempat, langsung diserobot dari sebelah kiri. Kami tidak tau apa tujuannya tapi seolah sengaja membuat Baba emosi. Dan berhasil dengan gemilang. Baba emosi sekali ! Terjadilah kejar mengejar yang bikin kami berdua (saya dan Cinta) ketakutan.

Satu hal yang paling saya tidak suka dari kebiasaan Baba adalah gampang tersulut emosinya kalau disalahi mobil lain di jalan. Kalau sudah begitu, diingatkan pun rasanya nggak masuk telinga. Kejar kejaran dan pepet pepetan mobil terus terjadi sampai Plaza Marina. Untungnya si kijang hitam belok sebelum McD. Lepas beli ayam yang dimakan oleh Cinta dengan semangat sepanjang perjalanan kami ke Supri Jangkung  yang sayangnya kemarin sore tutup. Ini masalah kedua.

Dengan terpaksa, mengambil pilihan kedua SKK Bang Oya yang terletak persis di sebelah warung Supri Jangkung. Sambil nunggu sup diolah, Baba keluar sebentar beli rokok. Kembali dari beli rokok tambah kesal dia. Karena kembalian uangnya diberi permen. Kami memang tidak suka kalau kembalian diberi permen. Bukan masalah harga atau besarnya uang, tapi masalah niat baik penjual untuk memberikan service terbaik untuk pembeli. Pemerintahpun sudah melarang pemberian barang atau permen sebagai kembalian. Tapi, dasar Baba kalau kesal sama orang cuma cemberut aja nggak langsung ngomong ya diterima aja. Ngomelnya di depan saya. Masalah ketiga.

Masalah keempat, nggak terlalu penting sebenarnya tapi ya ngeselin juga. Supnya nggak memuaskan. Motong tulangnya nggak pinter sampai ada 1 tulang yang kegigit dan menyebabkan gusi saya bengkak sampai sekarang. Sambil makan kami sudah bilang ini terakhir kali kami makan di bang Oya.

Masalah kelima dan yang paling menyedihkan.Sambil menunggu kami makan, Cinta asyik menulis dan membuat soalan matematika yang saya berikan. Setelah Babanya selesai makan dan mulai merokok, dia juga sudah bosan menulis. Minta masuk ke mobil yang diparkir persis di depan warung. Babanya bilang, nunggu Mamie bentar lagi. Cinta nurut. Tapi nggak mau duduk lagi di sebelah saya. Dia jalan jalan sekeliling warung. Biasanya kalau ada mbak Sus, sambil menunggu kami makan - karena mbak Sus juga nggak doyan SKK, jadi nggak mau diajak makan sekalian - mereka berdua main di tempat kosong di sebelah warung Supri Jangkung, atau ngobrol dengan pegawainya Supri yang sangat bersahabat. Nah, waktu mendekat ke tiang besi penyangga tenda, yang juga akses keluar, Cinta sempat nengok ke Babanya minta ijin. Maksudnya mau keluar tenda tapi nggak jauh jauh. Babanya mengangguk memberi ijin.

Jalanlah Cinta kearah luar. Dan, ini kebiasaan jeleknya juga sebenarnya, kalau masuk atau keluar tempat yang seperti itu, dia memilih akses keluar yang paling sempit bukan melalu jalan keluar yang seharusnya. Dia memilih lewat di antara 2 besi sambil memegang besi tersebut dan melongok kearah luar. Masih dalam pengawasan Babanya dari jarak 5 meter. Tiba tiba dia berteriak histeris 'Mamiiiiieeeeeee !!' lalu menangis keras. Saya yang sedang makan langsung meloncat mendekatinya. Dia memeluk saya dengan sangat erat. Saya tanya kenapa, sambil melongok keluar. Saya pikir dia digoda atau ditakut takuti orang dari luar. Waktu dia bilang 'Kesetrum !!'.....lemasnya badan saya. Langsung saya gendong menjauhi dua tiang itu. Tangisnya masih sangat keras. Pegawai pegawai Bang Oya ikut ikutan pegang SATU tiang, yang lain mengambil test-pen dan menempelkannya ke tiang yang tadi dipegang Cinta. Katanya 'Nggak ada listriknya kok '. 'Tapi anak saya kesetrum !' kata saya.

Test pen dilakukan sepanjang tiang yang akhirnya membawa mereka ke stop kontak panjang dengan banyak kabel tertancap. Lampu test pen menyala terang. Diulangi lagi sepanjang besi. Menyala juga. Saya terlalu shock untuk marah. Saya bisa cuma bilang : "Dibenerin, Mas, jangan sembrono asal asalan pasang kabel seperti itu kalau sampai terjadi korban nyawa bagaimana?" Mereka diam saja. Mungkin ketakutan juga. Baba segera membayar makanan kami dan kamipun tidak mau berlama lama di sana. Pada saat kami mau pulang baru terucap kata maaf dari mulut satu orang saja, mungkin pimpinan warung itu.

Cinta masih dalam gendongan saya dan menangis terisak. Babanya mau menggendong tapi dia tidak mau. Waktu saya gendong kearah keluar mendekati tiang tadi, dia menangis dan terteriak ketakutan tidak mau lewat situ lagi. Saya bilang, nggak papa, kali ini Mamie jagain. Baru dia mau. Saya ajak dia berdoa berkali kali, kami bilang 'Tuhan, terimakasih Tuhan masih menjagai dan melindungi Cinta' Di dalam mobil masih terisak dan memeluk erat saya. Babanya tidak bisa bicara, shock juga. Kami beri minum beberapa kali baru ketegangannya menurun.

Dalam perjalanan saya tanya ke Baba,kok bisa si tukang tadi pegang tiangnya nggak kesetrum. Baba bilang karena dia hanya pegang satu tiang, sedangkan Cinta pegang dua tiang sekaligus, satu di tangan kanan, satu kiri. Dan badan Cinta menjadi penghantar kejutan listrik. Dan kabel yang ada di stop kontak yang dipasang di ujung besi itu ada yang terkelupas. Oh, ok.

Cinta sebentar diam, sebentar menangis kalau ingat kejadiannya. Saya bilang, kalau mau, nangis aja sepuasnya setelah itu dilupakan saja. Saya tidak mau dia trauma berkepanjangan. Saya dan Baba berkali kali meyakinkan tidak akan pernah kewarung bang Oya lagi. Cinta, di sela sela tangisnya tanya 'bahkan sampai Mamie tua?' Iya ! jawab saya mantap. Dia masih menganggap Mamienya muda, rupanya..hehehe...

Sampai rumah, begitu lihat mbak Sus, dia mewek lagi. Mbak Sus bingung. Waktu kami ceritain, wajah mbak Sus sama pucatnya dengan wajah kami di warung tadi. Mbak Sus malah menambah nambahi cerita. Katanya sejak siang memang Cinta sudah menunjukkan firasat bakal celaka. Tadi siang sepulang sekolah, lemes, ditempat les marah marah, pulang les seperti tidak bersemangat. Gak tau bener apa enggak....

Malam, setelah ganti baju dan rebahan di ranjang, Cinta minta diputarkan film Home Alone di mana banyak adegan penjahat kesetrum sampai rambutnya njabrik. Mungkin dia ingin membandingkan dengan pengalamannya sendiri yang kesetrum tadi. Sambil nonton, saya bilang, ini semua hanya tipuan film, hanya untuk lucu lucuan saja. Jangan dipercaya. Aslinya kalau orang kesetrum beneran ya kayak yang Niek alami tadi.

Setelah santai, dia sendiri yang bercerita kepada mbak Sus. Lengkap. Termasuk janji saya dan Babanya untuk tidak kembali ke warung itu lagi. Tapi disimpulkan sendiri menjadi " Mbak, walaupun Bapa dan Mamie nanti sudah tua sekali, jalannya sudah pakai tongkat, tidak mau kembali kesana lagi selama lamanya. Niek juga !' :D

Menjelang tidur,setelah berdoa, masih ada sedikit ketakutan. Dia berbisik  'Mamie, takut...' Saya tanya 'takutnya sama apanya?' Jawab Cinta 'takut sama besinya'. Lhoo...hehehe..harusnya takutnya sama setrum, kok sama besinya. Besi tanpa listrik sih aman, paling kalau njatuhin kaki bikin kaki bengkak... jawab saya berusaha menghibur. Dia tertawa, lalu tidur dengan tenang.

Tuhan Yesus, sungguh kami bersyukur atas perlindunganmu. Sujud syukur kami karena Kau menjagai kami.

Wednesday, 21 October 2009

Brownies a la Bude Bundanya Cinta



Bude Bunda adalah kakak iparku yang tinggal di Probolinggo. Beliau adalah karyawati perusahaan BUMN di sana, tetapi punya hobby bikin kue dan menerima pesanan dari teman dan tetangganya. Peralatan yang beliau pakai di dapur sederhana saja tapi hasil cake buatannya terutama browniesnya, enaaaaaaaaak banget..dan proses persiapan sampai selesai dilakukan sendiri dengan cepat dan praktis.



Suatu hari waktu kami berlibur ke Probollinggo Bunda sedang membuat pesanan brownies untuk teman sekantornya. Setelah jadi, dibuat bertumpuk dan didekor dengan butter cream. Cinta pikir itu kue buat dia, jadi selama Bundanya bikin cake, dia duduk manis nungguin di dapur. Waktu aku masuk ke dapur, Cinta langsung lapor dengan sumringah :’Niek dibuatin cake sama Bunda, Mam. Aku bilang bukan, itu pesanan teman Bunda. Seketika wajah Cinta muram dan bisik bisik ke aku, katanya ‘Kenapa kok Niek nggak dibikinin kue, padahal kan Bunda sering cium cium Niek ya’. Aku ngakak, tapi Bundanya took it seriously dan merasa bersalah. Apalagi waktu suaminya yang juga sayang banget sama Cinta (karena mereka tidak punya anak cewek) ikutan negur ‘Lha kenapa loh, tadi kok Cinta nggak dibikinin sekalian, kan tinggal nambah bahan aja’. Bunda terus merasa menyesal. Mau dibuatin lagi, tapi tidak keburu karena kami sudah harus kembali ke Surabaya. Beliau janji, suatu saat pasti akan membuatkan cake khusus untuk Cinta.

Kesempatan itu datang Oktober tahun lalu, waktu Cinta ultah yang kelima. Jauh hari beliau sudah wanti wanti agar aku tidak pesan atau bikin cake sendiri untuk pesta ultahnya yang akan dirayakan di rumah.




Ternyata benar, dari rumah beliau membuatkan 2 loyang brownies kukus yang kemudian di rumahku baru dihias dengan buttercream dan edible image bergambar Cinta. Kenapa dibuatkan sampai 2 cake, karena aku paling tidak suka cake ultah anak yang tidak dibagikan kepada teman temannya... hehe...this is so subjective reason. Rasanya nggak tega lihat teman temannya hanya bisa menatap cake ultah tanpa mencicipi. Karena itu setelah acara tiup lilin, dua cake itu kami potong potong sejumlah tamu yang hadir, dimasukkan plastik mika dan diberikan kepada semua yang hadir. Walaupun hanya dapat sedikit sedikit, tapi lebih baik daripada tidak sama sekali kan.

Selesai acara, aku mencicipi cake yang lebih, ternyata rasanya memang enak banget, lembab dan nggak seret. Aku bawa sebagian ke kantor, teman teman juga bilang enak, manisnya pas dan rasa coklatnya mantap. Cinta juga suka banget. Bahkan sampai remah remah terakhir dia masih mau.



Aku sempat minta resepnya, dan beliau kirim via sms. Tapi karena kecerobohanku, resep itu hilang. Tanya lagi, hilang lagi. Akhirnya aku jadi sungkan. Aku pikir suatu saat kalau pas ke Probolinggo aku mau belajar saja langsung.

Nah, tahun ini, untuk acara ultah Cinta, Bunda tanya apa mau dibuatin brownies kukus lagi buat cake ultahnya. Aku bilang kalau tahun ini, cakenya perlu banyak, karena untuk goodie bag. Kalau semua dibuatin di Probolinggo, pasti harus dibuat hari Sabtu. Karena hari Minggu mereka sekeluarga mau berangkat pagi.Aku kurang setuju, kuatir kalau dibuatnya terlalu lama sebelum hari H, cakenya akan rusak. Akhirnya sepakat dibuat di Surabaya hari Minggu pagi, dan supaya cepat beliau juga akan bawa peralatan dan klakatnya. Akhirnya, Minggu kemarin dengan menggunakan 2 klakat, 2 mixer dan serba dua lainnya, kami membuat 9 loyang brownies kukus. Dan aku senang sekali karena selain sangat terbantu dengan kehadiran beliau, juga bisa menimba ilmu browniesnya. Daaannnn…..resepnya aku share di sini.

Brownies Kukus a la Bude Bunda :

Bahan :

7 butir telur utuh
400 gr gula castor
300 gr terigu ukuran sedang (dikurangi 2 sdm)
2 sdm maizena
2 sdm coklat bubuk Black forest (kalau pakai ini, browniesnya akan hitam sekali)
2 sdm susu bubuk
1 sdm emulsifier
½ sdt VX 2%
½ sdt vanili bubuk
250 gr margarine
150 gr DCC
3 sdm susu kental manis


Cara membuat :
  1. Panaskan klakat
  2. Siapkan Loyang ukuran 30x30x5cm, oles margarine di bagian bawah saja, alasi kertas roti, oles margarine sekali lagi. Sisihkan.
  3. Campur dan ayak terigu, coklat bubuk, maizena, sisihkan
  4. Lelehkan margarine, masukkan potongan DCC, aduk sampai DCC leleh. Tambahkan 3 sdm susu kental manis, aduk rata, sisihkan
  5. Kocok telur dan gula sampai berbusa, masukkan emulsifier, VX dan vanili, kocok sampai kental
  6. Masukkan campuran terigu, aduk balik sampai rata
  7. Masukkan campuran margarine, aduk sampai rata (bisa juga menggunakan mixer speed rendah )
  8. Tuang diatas loyang
  9. Kukus selama 45 – 50 menit dengan api sedang. Angkat.
  10. Panas panas balikkan keatas rak, buka kertasnya, biarkan dingin
  11. Potong dan hias sesuai selera setelah cake benar benar dingin.


Bunda punya cara yang agak 'aneh' untuk membagi cake besar menjadi potongan yang seukuran. Beliau mengukur cake dengan kertas koran (seharusnya pakai kertas roti ya? hehehe....next time better deh). Kemudian kertas itu dilipat menjadi 3, lalu dipakai untuk menentukan tempat potongnya.



brownies bude bunda setelah dipotong (tadinya buat rok Barbie :D)


Kalau membuat cake kukus, jangan sekali kali sampai ketetesan air dari tutup dandang, karena hasilnya akan sangat mengerikan seperti mata monster gini :D



Sekali lagi Keluarga Cinta mengucapkan terimakasih pada Bunda, yang tanpa beliau acara bikin goodie bag kemarin jadi cerita horor :)



Monday, 19 October 2009

Dual-tone Barbie cake untuk ultah Cinta

 
Tanggal 18 October 2009 kemarin adalah hari ulang tahun anak semata wayangku, Kidung Cinta Andjani yang keenam. Tidak ada pesta, hanya perayaan ulang tahun sederhana di TKnya saja pada hari Senin 19 October 2009 (hari ini). Namun jauh jauh hari dia sudah memikirkan cake ultahnya mau seperti apa.

Awalnya Cinta ingin dibuatkan cake fondant dari buku Debbie Brown, namun keputusan terakhirnya dia minta dibuatkan Barbie cake, dengan syarat semua warnanya harus pink. Cinta memang pink lover sejati :)

Barbie cake ini menggunakan base cake sacher torte.  Dan cake untuk roknya memakai brownies kukus yang dikukus resep kakak iparku dengan menggunakan 2 jenis loyang, yaitu loyang tulban kecil dan loyang agar agar yang mirip loyang bolu Hongkong. Tinggi Barbie cakenya sengaja aku buat normalnya manusia saja, tidak seperti Barbie doll yang (menurutku) tidak proporsional, karena panjang kakinya yang berlebihan.




Membuat cake dan dekornya baru aku lakukan Minggu malam, karena takut kalau dibuat jauh hari sebelumnya cakenya jadi berubah rasa.

Warnanya,setelah melalui perdebatan yang agak ruwet, karena debatnya antara aku dan anak umur 6 tahun yang tiba tiba menjadi double keras kepala karena sudah cape dan ngantuk..hehe...selain pink boleh ditambah warna lain, yaitu violet, lain warna tidak diterima.

Yang menguleni dan menggiling fondant ini adalah Pok, suamiku, karena setelah makan lamb meat steak waktu birthday dinner, tiba tiba aku nggilyeng, alias pusing. Aku hanya mengarahkan, menambahkan warna dan memasang fondant di atas cakenya saja.

Cinta yang tidak bisa tidur, karena penasaran pengen tahu hasil jadi cakenya, ikut membantu sebisanya.


Bagian bawah rok, untuk menyamarkan batas antara ujung rok dan base cake aku beri mawar kecil kecil warna violet dan pink.


Tulisan nama Cinta di pinggir base cake, lagi lagi berwarna pink.. :)


Hanya lilin dan tambahan tulisan 'Happy Birthday Cinta' saja yang boleh berwarna lain karna tidak terpikir untuk beli coklat warna pink :)



Untuk isian goodie bag teman teman Cinta,selain bag pack, aku beri 1 kotak kecil brownies kukus yang dicoating DCC, diberi sedikit butter cream dan ditancapin fondant.


Keluarga kakak iparku, yang biasa dipanggil Bude Bunda oleh Cinta, sengaja datang dari Probolinggo untuk mengucapkan selamat ultah pada Cinta dan membantu aku membuat brownies untuk goodie bag. Beliau bekerja luar biasa cepat, karena jualan brownies kukus ini sudah menjadi bisnisnya sehari hari, jadi untuk konversi reseppun bukan main cepatnya. Waktu aku tanya, gimana cara ngitungnya, beliau bilang : pakai feeling aja. Whuikkk....salut aku..

Sebelumnya melalui sms beliau memberi aku takaran bahan bahan brownies, jadi aku bisa mempersiapkan menimbang bahan sebelumnya. Dan, seperti yang dinasehatkan oleh bu Fat, it really helps...karena menimbang, mengayak dan mencampur bahan untuk beberapa resep itu butuh waktu lama. Belum lagi kalau tepung, maizena, coklat bubuk, sudah ditimbang, diayak, dimasukkan plastik trus baru ingat kalau harus ditambah susu bubuk..haiyaaa...buka lagi plastiknya, ayak lagi, masukkan plastik lagi....lemes, Saudara Saudari...hehehe...

Terimakasih ya, 'Nda, bantuan Bunda sangat sangat berarti buat kami. Nggak cukup rasanya berterimakasih hanya dengan kata kata...


 mbak Sus dikaryakan untuk packing


Untuk semua guru sekolah , satpam dan petugas kebersihan sekolah, aku beri brownies juga, plus 1 loyang besar pastel tutup. Iseng aja, di atas pastel aku spuit tulisan 'Cinta',

sebelum dioven



setelah ditaburi keju dan dioven


Untuk tetangga rumah, guru les Cinta dan Oom No - Oomnya suamiku, kemarin siang aku hantarkan pastel tutup dalam loyang alfoil yang lebih kecil, pudding coklat dan brownies kukus yang dibuat dari resep NCC yang 12 telor. Siang hantaran dikirim ke rumah tetangga oleh Cinta, sore dapat kiriman balasan berupa hadiah dan angpao buat dia..hehe...makasih..makasih...jadi sungkan nih, ibu ibu..




brownies dengan resep dari kursus cake dasar NCC

Bad newsnya, karena cuaca yang super panas di Surabaya hari hari ini dan juga kemarin, penyemprotan WCC cair ke atas brownies yang aku lakukan di dapurku yang tidak ber ac, jadi encer banget dan susah beku, akibatnya meleleh ke pinggir cake yang aku hias awal awal. Dihapus malah meninggalkan jejak, mikir cara lain udah nggak sempat...yo wis, biarin aja, habis semprot simpan dulu di kulkas bentar :)

Ini photo Cinta dengan ketiga guru kelasnya. Walaupun Barbie cakeku jauh dari sempurna,dan warnanya yang hanya terdiri dari pink dan violet, namun anakku senang dan bangga,karena katanya selama ini belum pernah ada temannya yang ulangtahun di sekolah dengan membawa Barbie cake dan terutama karena Mamienya sendiri yang membuatkan :)



Dan ini close up si Barbie. Aku memakai Barbie Wilton, oleh oleh seorang ibu bijaksana dari Jakarta. Barbie ini tidak punya kaki, jadi dari pinggang kebawah hanya berupa tongkat panjang berujung runcing yang memudahkan pemasangan di atas cake. Untungnya Cinta setuju juga pada akhirnya, karena sebelumnya dia insisted memakai salah satu Barbie doll koleksinya


Selesai acara di sekolah, sesuai pesan Cinta yang berulang ulang ditekankan, cake dibawa pulang lagi, tidak rela kalau ditinggal untuk guru gurunya :)

Habis les, dia mengundang sahabatnya (yang ikutan les juga) untuk acara 'makan kue bersama' di rumah. Dan dengan gaya bilang 'ini loh, Mamienya Cinta yang bikin sendiri'. Hihihih....anakku...anakku...

Happy birthday, Genduk Cilikku...and thank you for being such a lovely daughter...



Ulang tahun ke 6 Kidung Cinta Andjani



Tanggal 18 Oktober 2009 adalah hari ulang tahun Cinta yang keenam. Dari awal, kami sudah sepakat, untuk tahun ini tidak ada perayaan khusus,hanya acara ultah biasa di sekolah, bagi bagi snack ke tetangga dekat dan makan bersama sekeluarga. Sederhana saja.

Untuk acara di sekolah, kami akan membagikan goodie bag yang berisi cake kecil kecil dan kenang kenangan untuk teman teman sekelas, guru sekolah teman dan guru lesnya. Kenang kenangan untuk teman teman berupa bag pack yang dibeli di PGS (Pusat Grosir Surabaya). Sedangkan cake nya adalah brownies kukus coklat  yang disiram coklat leleh dan dihias dengan fondant.

Hari Minggu pagi Bude Bunda sekeluarga khusus datang dari Probolinggo untuk merayakan ultahnya Cinta dan membantu Mamie bikin goodie bag.

Begitu keluarga Bunda datang, Cinta yang masih bobo langsung bangun dengan wajah berseri seri karena memang sudah berharap segera ketemu Lentera Anak Angin (Anggi) sepupu kesayangannya. Mereka membawa banyak kado untuk Cinta. Langsung deh, buka hadiahnya...




Rupanya keluarga besar Probolinggo sudah hafal sekali dengan barang kesukaan Cinta,  yaitu selop ber-hak tinggi...berwarna (apalagi kalau bukan) pink..kata Bunda, selop ini  hadiah dari Eyang Anik yang tidak bisa ikut ke Surabaya karena kondisi kesehatannya kurang memungkinkan




Bunda juga membelikan tas, baju, kaos dan  rok jeans sexy...




Semua langsung dipakai dan Cinta maksa ngajak mas Anggi keluar rumah,jalan jalan ke Alfa. Bukan mau beli apa apa, cuma pengen pakai baju dan selop baru saja :). 

Masuk rumah, Cinta minta ganti baju baru yang satunya trus keluar lagi, tapi kali ini beneran ada tugas, yaitu anter anter buat tetangga dan eyang No. Ini isi hantarannya.





Minggu jam 5 sore, semua sudah kelaparan....ya udah, kerjaan tinggal dulu untuk keluar makan. Kami semua, termasuk mbak Yanti dan mbak Sus makan sore di Mango Terrace, rencananya sih mau makan steak.




Tapi....tetap aja Cinta minta mampir ke drive through dulu, beli ini buat maemnya ..hehe...walaupun ultah maemnya teteeeepppp ini terus :





Dan mas Anggi juga maunya burgernya McD thok :)...di Mango mereka berdua cuma makan ice cream dan cookies bekalnya Cinta.



Habis makan, Cinta dan mas Anggi bergaya dulu di depan resto. Baju, selop dan tas yang di punggung Cinta itu semua adalah hadiah dari keluarga Probolinggo.




Pulang dari Mango Terrace, kerja lagi... kali ini mendekor brownies dan membuat cake barbie, cake yang sudah lama diimpi impikan oleh si genduk cilik.




Saking antusiasnya dan pengen lihat proses pembuatan Barbie cake, Cinta nggak mau tidur tidur....malah sibuk bantuin :). Jam 23:15 baru mau masuk kamar. Dan tepat pukul 23:17, sama persis dengan jam kelahirannya 6 tahun  yang lalu, saya dan Babanya mengucapkan selamat ulang tahun (walaupun sudah berkali kali kami ucapkan sejak bangun tidur tadi pagi) dan mengucapkan doa dan harapan kami agar dia menjadi anak yang baik sayang pada Tuhan, orang tua dan keluarga, tidak mudah ngambek, manja dan yang paling penting menjadi lebih mandiri  Cinta rupanya, dengan pemahamannya sebagai anak kecil, terharu. Dia memeluk kami satu persatu dengan erat, tanpa kata kata dan matanya berkaca kaca.

Habis itu juga nggak langsung tidur,di atas ranjang ceritaaaaaaaaaa terus, padahal saya sudah tidak bisa nangkap apa yang diucapkannya saking cape dan ngantuk :)

Senin paginya saya bangun subuh bikin pastel tutup buat guru guru Petra dan meneruskan menghias cake . Ini hasilnya :






Barbie cake buatan saya masih jauh dari sempurna, tapi buat Cinta sudah sangat cantik. Dia senang dan bangga sekali karena selama ini belum pernah ada ultah temannya  di sekolah yang memakai Barbie cake.


Baba bangun lebih awal dan membantu mengisi goodie bag yang harus diantar bareng Cinta berangkat sekolah


Jam 9 pagi kami bertiga (saya, Baba dan mbak Sus) datang ke sekolah Cinta, masuk kelas dengan membawa cake Barbie. Teman temannya heboh..hehehe... dan sudah barang tentu wajah Cinta makin sumringah...

Nah, waktu acara tiup lilin dan potong kue, orang tua diminta mendampingi. Karena saya maju kedepan, kamera saya berikan ke mbak Sus,beserta cara kerjanya, harapan saya supaya dia bisa mengabadikan acara itu. Ternyata oh, ternyata....mbak Sus salah pencet, jadi tidak ada satupun photo yang berhasil direkam olehnya...tapi masih untung, dia tidak pencet tombol 'erase all' :) Dan masih ada back up video yang, waktu Baba ke depan, diambil alih oleh salah satu guru Cinta.





Baju yang dipakai Cinta ini adalah satu satunya baju pilihan sendiri yang tidak bernuansa pink !! :)




Setelah potong kue, acara photo photo dan bagi bagi goodie bag anak anak pulang....tapi sebelum pulang, Cinta menatap saya penuh arti. Dan, kontak batin ibu dan anak terjadi. Dia mengingatkan dengan pandangan matanya, Barbie cakenya jangan lupa di bawa pulang...hehehe...memang dia tidak rela waktu saya bilang ntar cakenya tinggal aja buat Mam.

Demikian selesai sudah acara ulang tahun Cinta yang ke enam ini. Puji syukur pada Tuhan Yesus, semua berjalan lancar. Dan terimakasih kepada Bunda sekeluarga, yang tanpa mereka, brownies kukus sebanyak 60 kotak tidak akan pernah selesai pada waktunya...:)

Selamat ulang tahun, anakku, semoga Tuhan selalu menyertaimu, memberkatimu dan menjadi penerang jalan dalam setiap langkahmu..kami orangtuamu hanya bisa memberikan kasih sayang yang tak akan berkesudahan. Dan kau harus tahu, kami bahagia kau hadir dalam keluarga ini. Karena, sesuai dengan namamu kau adalah lagu terindah dalam hidup kami, pemberian Tuhan yang paling berharga bagi kami. Tumbuhlah besar menjadi dirimu sendiri, namun jangan pernah melupakan nasehat baik yang telah kau terima selama ini. We love you, honey.


Wednesday, 14 October 2009

Cinta dan pesta boneka



Genduk cilik saya ini memang suka pesta. Kalau ada undangan pesta ulang tahun teman temannya, dia semangat sekali. Tapi kalau ke pesta nikahan memang Cinta jarang saya ajak, kecuali nikahan teman yang baik banget atau saudara. Selain dia tidak akan bisa enjoy karena yang datang kebanyakan orang dewasa dan standing party, juga sungkan sama yang ngundang, walaupun sudah pasti Cinta tidak akan  makan banyak, paling hanya makan sup dan minum air mineral gelasan saja.

Nah, hari Minggu kemarin, waktu dia main air di teras rumah, ada suara rame rame di rumah tetangga. Dia langsung mengintip, ternyata kak Rany, teman main Cinta kalau sore sedang pesta ulang tahun dengan teman temannya. Rany sempat di bawa kedepan rumahnya, ditimpuki telur dan tepung, trus disiram rame rame. Meriah sekali.

Cinta dengan baju renang yang masih basah mengambil kursi dan duduk di depan rumah, melihat terus kegiatan itu sampai acara selesai. Setelah itu dia masuk rumah dengan wajah yang setengah marah dan setengah kesal. Lalu bilang sama saya 'Mamie, nanti kalau Niek ulang tahun, kak Rany nggak usah diundang ya !'. Saya tau dia apa isi hatinya, tapi saya tenang tenang saja bilang 'Pertama, memang nanti Niek ulang tahun nggak dipestain di rumah jadi kita tidak mengundang siapa siapa, kedua, kak Rany itu kan sudah SMA, jadi yang diundang teman teman SMAnya saja, nggak usah sedih kalau Niek tidak diundang'. Jawab Cinta 'Tapi Jessica juga nggak diundang lho sama kak Rany' Jessica adalah cucu tetangga saya yang umurnya masih 4 tahun.

Sudah berkali kali diterangkan masih belum bisa terima, ya sudah, pembicaraan dialihkan, sedapat mungkin tidak membicarakan soal pesta, ulang tahun dan kak Rany. Tapi kalau ingat kejadian tadi siang, dia masih ngomel juga 'kok bisa Niek nggak diundang sama kak Rany ya, padahal Niek kan temannya kak Rany juga ??'.

Malamnya, Cinta sudah tidak sedih lagi, tapi dia punya cara untuk 'balas dendam' pada kak Rany. Di kamar tidur dia menata boneka bonekanya, katanya 'Ini ceritanya, bonekanya lagi datang di acara ulang tahun Niek'. Semua boneka diberi nama anak anak tetangga. Trus si mbak dengan niat nggodain bertanya 'lho, kak Rany yang mana?' Cinta langsung nyolot 'kak Rany nggak Niek undang !! Salah sendiri, pesta kok nggak ngundang Niek'.

Kakakakak....dendam membara rupanya..

Friday, 9 October 2009

Cinta kelaparan....kalimat yang sulit dipercaya :)




Sejak kecil sampai sekarang, hampir 6 tahun, jarang sekali Cinta mengaku atau menunjukkan bahwa dia lapar. Yang ada justru susah makan dan bilang kenyang kalau dipaksa untuk makan.

Tapi 2 hari ini, sejak mendapatkan vaksin Hepatitis A di sekolahnya, kami jadi heran. Pulang sekolah, dia nyari mbak Sus, kirain mau ngajak main, ternyata minta maem. Tadi malam, waktu diajak belanja ke Giant, Cinta minta beli coco crunch, black forest cake, susu Indomilk coklat, kelengkeng dan fried Chickennya A&W. Saya bilang, semua boleh dibeli, asal janji dimakan beneran. Karena dulu dulu, Cinta suka laper mata. Pengen ini itu, tapi sampai rumah nggak dimakan. Dia bilang : Janji, Mamieeeeeeee.....

Dalam perjalanan pulang, dia minta coco crunchnya dibuka. Saya bilang, No, harus makan nasi dulu. Nah, gantinya dia mau maem ayam gorengnya...cuma nggak ada nasi (karena rencananya mau dimaem di rumah, jadi nggak beli nasinya sekalian). Di'titili' terus sampai rumah. Begitu sampai, langsung menenteng kantong ayam, dia langsung ke meja makan, ambil piring makan dan menyendok nasi sendiri. Duduk, dan mulai menyuap dengan lahap, pakai tangan lagi...tangannya nggak pake cuci lagi.... Weeee.....semua sampai kaget. Malah kata mbak Sus, jangan jagan pengaruh Vaksin. Hmm....sampai saat ini kok saya nggak pernah denger vaksin hepatitis bisa menaikkan napsu makan..**garuk garuk kepala**






Habis nasinya, karena dipuji orang serumah (baca : 3 orang dewasa), dia show off...pamer...minta nasinya tambah. Setelah ditambah, cuma 2 suap lagi, trus piringnya digeser ketengah, dan bilang 'Niek kenyang !'. Dah...show sudah berakhir..heheh..

Kirain kenyang beneran, eh, ternyata setelah itu minta makan kelengkeng. Habis beberapa butir, ganti makan coco crunch, sambil minum susu indomilknya separoh, trus terakhir makan sepotong black forest. Setelah itu dia mendatangi saya mengulurkan kelingkingnya...dan bilang 'Bener, kan, Mam, semua janjinya sudah Niek laksanakan', sambil senyum bangga. Oooo..hahaha...baru saya sadar, rupanya dia masih ingat sama janjinya waktu di Giant tadi, akan memakan semua yang dia minta beli, walaupun cuma sedikit sedikit... :)