Pages

Monday, 30 November 2009

Hari hari tanpa mbak Sus...



Sejak mbak Sus meninggalkan kami, Cinta tidak terlalu banyak main. Karena mbak Win, pembantu kami yang baru sedang hamil muda dan agak kurang tahan bermain lama lama. Untuk menghilangkan bosannya, Cinta main game di computer....






Kalau sudah bosan,ganti baca baca buku atau koran. Makin lama makin lancar saja bacanya.






Yang sekarang sedang dia sukai adalah mengisi TTS, di mana saja ada TTS kosong, dia selalu minta dibantu ngisi....





Kasihan sekali si genduk cilik....karena biasanya Cinta dan mbak Sus kalau lagi main asyik banget bahkan sampai malam kalau tidak di stop tidak berhenti main...si mbak nurut aja disuruh ini itu....Ah, mudah mudahan segera dapat pengganti yang bisa menemani dia main seharian....kalau urusan mandi, makan, bikin PR sih bisa ke handle, urusan mainnya ini loh....

Bila si moody bergaya...

Sejak bayi Cinta sudah akrab dengan kamera, baik itu kamera photo maupun kamera video, karena kami orang tuanya selalu berusaha mengabadikan step by step perkembangannya.

Karena itu sekarang dia sudah tidak canggung lagi kalau di photo. Tapiiiiiiii........ada tapinya....harus nunggu moodnya bagus. Coba lihat photo photo yang moodnya lagi bagus :





Dua photo di atas diambil oleh Didik (Ananta)



Dua yang ini saya yang ambil, waktu dia main boneka di kamar.


Empat photo di atas kelihatan manis sekali ya....nah, coba lihat photo di bawah ini yang diambil setelah dia bosan....




Hahahaha....jauh banget bedanya sama yang di atas ya....ini kalau dia sudah tidak mood lagi. Dibujuk dirayu, tetep aja bergaya seenaknya sendiri...saya bilang 'Jangan gaya aneh gini, ntar dimasukkan internet saudara dan teman Mamie lihat loh' jawabnya 'ya nanti bilang aja ini gayanya Niek kalo lagi nakut nakutin'. Haiyaaaaaa.........

Wednesday, 18 November 2009

Dentist Visit



Gigi Cinta berlubang ! Dueeeerrrrrrr.....!!!

Dari semua hal yang paling kami hindari, adalah Cinta sakit gigi. Sebagai orang dewasa, kalau kita sakit gigi aja pasti nggak tahan...apalagi anak umur 6 tahun.Karenanya, sejak kecil Cinta tidak akrab dengan segala jenis permen. Coklat boleh, tapi kalau permen, no way. Sehabis makan coklat atau yang manis manis, harus gosok gigi.

Nah, beberapa bulan terakhir, saya memang agak lalai mengurus giginya. Biasanya kalau malam sebelum tidur, walaupun sudah gosok gigi bersih, saya pasti akan check lagi dengan menggunakan cutton bud atau tissue basah, apakah ada sisa makanan yang tersisa. Tapi terakhir terakhir ini tidak lagi. Alasannya, sudah yakin bersih, karena dalam sehari paling sedikit Cinta gosok gigi 4x.

Waktu minggu lalu habis gosok gigi sama mbak Sus, iseng saya periksa. Loh kok masih ada sisa coklat,dibersihkan berkali kali kok tetep aja. Check lebih teliti ternyata lubang !!  Whoaaaaaaaaaaa.............

Cinta dengan gagah berani nantang ngajak ke dokter gigi. Saya yang ketakutan..hehehehe...

Check sana sini, akhirnya dapat informsi ada dokter gigi bagus di deket rumah. Nah, semalam kami kesana. Bapaknya nggak berani masuk ke ruang praktek,nggak tega kalau lihat anaknya ditangani dokter.

Ternyata saya terlalu underestimate keberanian Cinta. Waktu disuruh duduk di kursi dia tenang sekali. Disuruh buka mulut, dicuci, dibor sampai selesai dia nurut dan tidak takut sama sekali.




Tambalan selesai, ternyata kata dokternya masih tambalan sementara karena waktu dibersihkan gusinya sedikit berdarah. Nanti 2 atau 3 minggu lagi kembali.

Sampai rumah, saya tanya, gimana rasanya tadi di dokter gigi. Jawabannya 'Nggak enak,loh Mam"..ya iyalah....mana ada acara enak enakan ke dokter :)


Setelah 'dia' berlalu.......



Satu bulan terakhir ini mbak Sus memang menunjukkan tingkah laku yang agak menjengkelkan. Sifat sok tau dan mokongnya makin menjadi. Bukan kepada Cinta, tapi kepada Mami dan Bapak.

Puncaknya 2 minggu yang lalu, waktu kami sedang sibuk mempersiapkan pesanan kue, datang 2 orang yang kemudian diakui sebagai saudara suaminya. Setelah beberapa menit bertemu, mbak Sus masuk kedalam rumah dengan mata merah berair. Katanya 'Bu, ada berita buruk. Suaminya Mbak kecelakaan di Malaysia. Mbak disuruh jemput'. Saya tanya, sapa yang suruh? Katanya bapak mertuanya. Kok aneh, kata saya. Selama empat tahun mbak Sus hidup terpisah dari suami (suaminya tidak pernah pulang ke Indonesia selama bertahun tahun, kok tiba tiba disuruh jempur. Apa jaminannya si suami mau ikut pulang? Mbak ngeyel, katanya Mertua saya bilang bisa tidak bisa, mau tidak mau : harus'. Nasehat sampai bergentong gentong enggak mempan. Selalu dalihnya, masa hidup saya mau begini terus. Lho...emang pengennya gimana? Ya berumah tangga gitu loh, Bu. Ya, memang si Mbak ini masih punya mimpi romantis CLBK, alias cinta lama bersemi kembali. Kalau sudah urusan hati, nasehat semasuk akalpun nggak mungkin bisa diterima toh. Masih sempat sempatnya tanya, ntar kalau sudah 1 bulan di Malaysia, Mbak mau balik kerja lagi apa diterima. Saya bilang, lihat aja ntar. Bapak yang saya laporin langsung bilang 'NGGAK USAH !'..hihih...Bapak sudah bener bener kesel rupanya.

Baiklah, saya bilang, terserah, yang penting Mbak carikan ganti buat di sini. Mbak sanggup. Nggak sampai 1 minggu sudah dapet pengganti. Padahal kalau dulu suruh nyariin aja lamaaaaaaaaaaa banget. Pengganti baru datang, namanya mbak Wiwin. Nah, seperti biasa, kumat bossynya. Bukan hanya ngajarin tapi memuaskan nafsu nyiksa. Disuruh pontang panting. Mbak Sus tinggal nunjuk aja apa yg dia mau, mbak Win kayak si pleki lari sana lari sini. Kalo gak mikir ini last days buat mbak Sus, rasanya mulut Mami udah kudu nyonthong aja. Kerja juga cemberut dan brag breg...ngelus dadaaaa....

Akhirnya, karena mungkin memang sudah janjian, hari Sabtu 14 November kemarin mbak Sus pamitan juga. Sejak dia terakhir mbak Sus saya tanyain dan jawabannya tetap mau pergi, saya sudah tidak napsu mau bicara atau tanya tanya tentang rencananya. Karena saya ada feeling, dia tidak telling the truth.

Ternyata bener, waktu telpon Mam Dina, guru lesnya Cinta kemarin, diberi tahu si Mbak punya rencana kerja di Singapore. Alasannya ingin cari yang lebih baik. Ya sudah lah, kalau memang selama ini yang dia dapat di rumah kami masih belum memuaskan..ya silakan saja.

Setelah mbak pergi, Cinta masih inget ingetan terus...maklum selama 4 tahun ini memang mereka dekat sekali. Jasa mbak Sus terhadap perkembangan Cinta juga banyak. Dengan ketelatenannya Cinta jadi montok. Dengan segala kekurangannya kami sekeluarga sangat berterimakasih. Tidak ada manusia yang sempurna, pun demikian kami di mata mbak Sus. Dan mbak Sus di mata kami.

Sabtu siang saya mulai menyuapi Cinta sendiri, yang biasanya kalau nggak kepaksa jarang sekali saya lakukan. Ternyata nggak rewel. Makan kare ayam cepet. Malamnya minta beli mie pangsit dekat rumah. Katanya mau maem sendiri. Saya siapkan saja dan ternyata memang dia bisa dan mau makan sendiri. Lahap sekali. Kalau soal makan mie memang Cinta jago :)










Hari Senin, waktunya sekolah, jam 5:30 sudah saya bangunkan, mandi, dan semua rituan paginya berjalan dengan sangat lancar. Ada beberapa kebiasaan lama yang menurut saya tidak bagus, saya hapus. Biasanya bangun tidur masih merem digendong Mbak dibawa ke kamar mandi, mandi dalam keadaan merem. Selesai mandi masih merem juga, dibawa ke kamar lagi. Gosok gigi juga ntar setelah dandan selesai. Tapi kalau sama saya, bangun harus langsung melek, jalan sendiri ke kamar mandi. Gosok gigi dulu baru mandi. Hasilnya, selama mandi Cinta sudah segar, sambil ngobrol, ketawa ketawa,nggak aras arasen lagi.

Kalau sebelumnya, saya agak khawatir, bagaimana dengan Cinta kalau tanpa mbak Sus....ternyata puji Tuhan, setelah kami jalani bersama, kekhawatiran saya jauh berkurang. Bagaimanapun juga, Cinta adalah anak saya dan menjadi tanggung jawab saya untuk membesarkan dan mengurusnya...

Hari ini baca emailnya Shirley di milis : "Kadang-kadang Tuhan meletakkan batu di jalan supaya kita terantuk dan berbelok, karena di balik kelokan itu ada kebahagiaan yang lebih besar bagi kita". Bener banget....bener banget...