Pages

Tuesday, 28 July 2009

Meja belajar baru



Ceritanya, sudah lama kami menasehati Cinta untuk mulai tidur sendiri. Banyak cara sudah kami lakukan, antara lain mengecat ulang kamarnya dan menatanya supaya lebih cozy. Tapi rupanya Cinta masih belum mau berpisah dari kami kalau tidur. Nah salah satu janji kami dulu, kalau Cinta mau tidur sendiri, kamarnya akan dilengkapi dengan meja belajar.


Tidur sendirinya belum mau, tapi janji meja belajarnya sudah ditagih terus :). Selama ini memang Cinta kalau mengerjakan PR memakai meja lipat kecil di atas ranjang maupun di atas karpet, tapi lama lama kok ya kasihan juga, kalau lagi keluar malasnya, malah rebahan.


Akhirnya, untuk menambah semangat belajarnya, Minggu kemarin Babanya membelikan meja dan kursi belajar di Kertajaya. Karena hari libur, barangnya nggak bisa langsung dibawa karena gudangnya tutup. Janjinya hari Senin 27 Juli 2009 jam 10 pagi sudah diantar sampai rumah. Pulang sekolah Cinta nungguin, belum datang, pulang les, belum datang, bangun tidur siang, belum datang juga. Waduh... Wajah Cinta sudah mulai berbentuk pepaya, alias kecewa. Dia memang sudah membayangkan menata mejanya dengan barang barang kesukaannya. Barang barang di pojok kamar sudah dipindahkan untuk tempat meja yang baru. Kami telpon ke tokonya berkali kali, kata mbaknya, setengah jam lagi sampai. Jawabannya sama setiap kali kami menelpon, padahal kami telponnya berjeda 2 jam. Setengah jam dari jam berapa? Ck !! Menjengkelkan. Kalau orang dewasa disuruh nunggu masih bisa kompromi, tapi kalau anak anak kan nggak bisa. Sampai sore, Cinta nggak mau mandi, alasannya mau nunggu meja datang. Sampai akhirnya jam 18:30 baru meja dan kursinya diantar ke rumah. Itu juga masih belum dirakit. Baru jadi jam 19:30.


Setelah mandi dan makan, Cinta mengerjakan PR menulis halusnya di meja yang baru. Hebatnya, PR sebanyak 2 lembar langsung selesai, tanpa kesulitan, nggak pake rewel ! Padahal biasanya lamaaaaaaaa banget baru kelar :)


Mudah mudahan semangat belajar bukan hanya karena meja baru saja ya..



Beberapa hari ini kami juga mendapat hiburan dari Cinta. Saat ini dia sudah mulai mengenal vocab yang bukan standard lagi. Waktu kami pergi hari Minggu lalu, diperjalanan kami mengajarkan kata 'hyperbola', yang berarti membesar besarkan. Cinta mudeng? Mudeng, katanya. Dan dari wajahnya kelihatan kalau dia ingin segera menggunakan kata tersebut. Bener !. Waktu ngelewatin pom bensin yang masih kecil, belum distandardkan, langsung dia nyletuk 'Mam, itu pom bensinnya kok nggak di-hyperbola-kan' ya?' Ngakak nggak sih? :)

Trus waktu nonton DVD Barbie, dia pilih textnya bahasa Inggris. Tapi karena bahasa Inggrisnya a la 'Pojok Kampung', aku bilang 'pilih text bahasa Indonesia aja, bahasa Inggrisnya NGGAK KARUAN'. Nah sama Cinta textnya diganti. Trus dia tanya ke aku 'kalau sekarang bahasanya sudah KARUAN, Mam?' hahahah... Kalau dulu, kalau kami bilang 'NGGAK USAH, ah', Cinta yang lagi ngeyel pasti bilang 'USAH aja !". Secara makna benar, cuma kok ya lucu banget kedengerannya di telinga ya...

Kalau digodain bicara dalam bahasa Jawa, logatnya lucu banget, mulutnya dimonyongkan, seolah olah bahasa Jawa memang identik dengan mulut monyong. Kata kata yang paling dia suka adalah 'Iyo, yo wis kono, gak popo' **'O'nya seperti dalam k'O'ran**, bukan logat Semarang (Maminya), bukan logat Probolinggo (Babanya) , bukan logat Trenggalek (mbak Susnya) tapi belajar dari mbah tukang pijat langganannya :)

Friday, 24 July 2009

Cinta suka pada semua tamu..


Sudah lama blognya Cinta ini nggak diupdate. Mamienya terlalu konsentrasi pada blog makanannya sih :)

Saat ini Cinta sudah TK B, masih di TK Petra 13 dekat rumah. Dan mulai tahun ini setiap Sabtu libur. Good idea....supaya anak anak dan orang tua punya waktu bersama yang lebih banyak. Setiap Senin, Rabu dan Jumat pulang sekolah ikut les baca tulis. Bulan depan les bahasa Inggris. Kami tahu pasti dia cape, tapi demi masa depannya, demi sekolah yang makin lama makin susah, kami berusaha memberi pengertian kepadanya untuk rajin dan melawan semua kemalasan. Selain itu, setiap weekend, kami bebaskan Cinta untuk main sepuasnya, tidur semalam yang dia mau, bangun sesiang yang dia suka. Life needs balancing, even for a kid, right?

Cinta sekarang sudah semakin kritis. Kalau ada orang yang melakukan hal hal yang kurang baik, seperti misalnya membuang sampah sembrangan, habis pergi rebahan di ranjang tanpa ganti baju, pasti ditegur. Sebagai orang tua, kami tentu saja menerima tegurannya dan segera memperbaiki kelakuan yang kurang baik itu, karena selama ini kami mendidik Cinta demikian. Dan pengalaman kami, mendidik anak akan lebih mudah dengan cara memberikan contoh yang baik daripada nasehat yang panjang lebar dan membosankan.

Nah, yang paling menonjol dari diri anakku ini, dia senang sekali kalau ada teman atau saudara berkunjung ke rumah kami. Mungkin karena selama ini Cinta bosan serumah hanya dengan kami orang tuanya dan mbak Sus dan mbak Yanti. Kalau ada teman Babanya datang untuk urusan pekerjaan, Cinta cepat cepat mengambil kursinya dan duduk bersama mereka. Nggak peduli ngerti atau enggak yang dibicarakan, Cinta duduk manis sambil senyum senyum, get mingle gitu lah... :)

Saking senengnya sama visitor, Cinta sering mengharap harapkan kedatangan pak Yus, tukang beberes yang masih saudaraan dengan mbak Sus untuk datang kerumah kami membetulkan sesuatu. Dengan pak Yus Cinta bisa main seperti layaknya dengan teman sebayanya.

Bahkan kalau ada adiknya mbak Sus datang kerumah, Cinta ikut ikutan nemenin ngobrol di depan rumah...kasihaaaannn.......saking kesepianmu ya, Nak.. :D

Makannya sudah jauh lebih mudah, karena itu badannya makin lama makin montok aja. Tapi Babanya sering kuatir kalau lihat mbak Sus ngasih maem terus ke Cinta...takut melar seperti Mboknya..heheh. Bangun tidur pagi untuk sekolah juga jauh lebih mudah, kesadaran bahwa kewajibannya sebagai murid yang baik adalah sekolah tepat waktu. Tapi tidur malamnya teteeeeeeep aja malam, tidak pernah di bawah jam 22:30.