![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBbmtIMwTLuSpaX6FhizDFU7LVbMsdEACRBxQYQ739aiyB362Un3keZHaqsGExeZYHOSOAwhEC-t7AD1B6de-gIIS7K-Mwe1Elqe0PMpz3A5L7CkTvykgmayQVOShTfwiaU4fQzfprvNE/s400/CIMG8171.JPG)
Ceritanya, sudah lama kami menasehati Cinta untuk mulai tidur sendiri. Banyak cara sudah kami lakukan, antara lain mengecat ulang kamarnya dan menatanya supaya lebih cozy. Tapi rupanya Cinta masih belum mau berpisah dari kami kalau tidur. Nah salah satu janji kami dulu, kalau Cinta mau tidur sendiri, kamarnya akan dilengkapi dengan meja belajar.
Tidur sendirinya belum mau, tapi janji meja belajarnya sudah ditagih terus :). Selama ini memang Cinta kalau mengerjakan PR memakai meja lipat kecil di atas ranjang maupun di atas karpet, tapi lama lama kok ya kasihan juga, kalau lagi keluar malasnya, malah rebahan.
Akhirnya, untuk menambah semangat belajarnya, Minggu kemarin Babanya membelikan meja dan kursi belajar di Kertajaya. Karena hari libur, barangnya nggak bisa langsung dibawa karena gudangnya tutup. Janjinya hari Senin 27 Juli 2009 jam 10 pagi sudah diantar sampai rumah. Pulang sekolah Cinta nungguin, belum datang, pulang les, belum datang, bangun tidur siang, belum datang juga. Waduh... Wajah Cinta sudah mulai berbentuk pepaya, alias kecewa. Dia memang sudah membayangkan menata mejanya dengan barang barang kesukaannya. Barang barang di pojok kamar sudah dipindahkan untuk tempat meja yang baru. Kami telpon ke tokonya berkali kali, kata mbaknya, setengah jam lagi sampai. Jawabannya sama setiap kali kami menelpon, padahal kami telponnya berjeda 2 jam. Setengah jam dari jam berapa? Ck !! Menjengkelkan. Kalau orang dewasa disuruh nunggu masih bisa kompromi, tapi kalau anak anak kan nggak bisa. Sampai sore, Cinta nggak mau mandi, alasannya mau nunggu meja datang. Sampai akhirnya jam 18:30 baru meja dan kursinya diantar ke rumah. Itu juga masih belum dirakit. Baru jadi jam 19:30.
Setelah mandi dan makan, Cinta mengerjakan PR menulis halusnya di meja yang baru. Hebatnya, PR sebanyak 2 lembar langsung selesai, tanpa kesulitan, nggak pake rewel ! Padahal biasanya lamaaaaaaaa banget baru kelar :)
Mudah mudahan semangat belajar bukan hanya karena meja baru saja ya..
Beberapa hari ini kami juga mendapat hiburan dari Cinta. Saat ini dia sudah mulai mengenal vocab yang bukan standard lagi. Waktu kami pergi hari Minggu lalu, diperjalanan kami mengajarkan kata 'hyperbola', yang berarti membesar besarkan. Cinta mudeng? Mudeng, katanya. Dan dari wajahnya kelihatan kalau dia ingin segera menggunakan kata tersebut. Bener !. Waktu ngelewatin pom bensin yang masih kecil, belum distandardkan, langsung dia nyletuk 'Mam, itu pom bensinnya kok nggak di-hyperbola-kan' ya?' Ngakak nggak sih? :)
Trus waktu nonton DVD Barbie, dia pilih textnya bahasa Inggris. Tapi karena bahasa Inggrisnya a la 'Pojok Kampung', aku bilang 'pilih text bahasa Indonesia aja, bahasa Inggrisnya NGGAK KARUAN'. Nah sama Cinta textnya diganti. Trus dia tanya ke aku 'kalau sekarang bahasanya sudah KARUAN, Mam?' hahahah... Kalau dulu, kalau kami bilang 'NGGAK USAH, ah', Cinta yang lagi ngeyel pasti bilang 'USAH aja !". Secara makna benar, cuma kok ya lucu banget kedengerannya di telinga ya...
Kalau digodain bicara dalam bahasa Jawa, logatnya lucu banget, mulutnya dimonyongkan, seolah olah bahasa Jawa memang identik dengan mulut monyong. Kata kata yang paling dia suka adalah 'Iyo, yo wis kono, gak popo' **'O'nya seperti dalam k'O'ran**, bukan logat Semarang (Maminya), bukan logat Probolinggo (Babanya) , bukan logat Trenggalek (mbak Susnya) tapi belajar dari mbah tukang pijat langganannya :)